Nama: Cahyadi Surya Graha
NPM: 21110500
Kelas: 3KB02
Blog saya kali ini berisi tentang penugasan softskill Bahasa indonesia ,yang membelah isi dari novel “ Dewi Lestari ” yang berjudul (SUPERNOVA).
Buku ini berceritakan tentang kehidupan keluarga di suatu tempat di Bandung, Wijaya disebutnya sebagai ayah tetapi sering dipanggil Dedi, Watti sebagai kakak dan Elektra atau biasa di panggil Etra sebagai anak ke dua dari Dedi. Dedi mempunyai pekerjaan sebagai ahli elektronik dan bekerja di rumahnya. Kedua anak ini bisa dibilang kurang bahagia, karena mereka hampir tidak pernah mendapat mainan baru, ketika mainannya rusak, Dedi selalu dapat membetulkannya. Suatu saat Etra pernah tersetrum sengatan listrik dari kabel yang tidak sengaja dia sentuh dan dia pun langsung pingsan tetapi dengan hebatnya Etra dapat sadar dengan selamat. Ada sesuatu yang terjadi dengan Etra, Etra suka sekali dengan melihat petir, berbeda dengan Watti yang ketika petir menyambar-nyambar keras di langit langsung ketakutan.
Ketika Dedi terkena stroke dan meninggal dengan seketik dan Etra ialah orang yang paling shock dengan kejadian itu. Setelah meninggalnya Dedi, Watti pacaran dengan seorang dokter lulusan Universitas Pajajaran yang sering dipanggilnya Kang Atam. Lama kemudian mereka menikah dan pindah ke Tembagapura dan sebelum Dedi meninggal Watti sempat untuk izin kepada Dedi untuk pindah ke Agama Islam. Memang pada awalnya Watti agak sempat bimbang dan sering bertanya-tanya apakah ini benar atau tidak karena Watti pun termasuk orang yang rajin beribadah, Etra pun dapat meyakinkan kakaknya bahwa semuanya sama saja. Hari-hari terasa sepi bagi Etra dengan rumah besarnya Eleanor yang diberikan nama oleh Dedi, sampai sekarang Etra pun belum mengerti kenapa namanya Eleanor.
Etra mencari suatu cara untuk bisa menghasilkan uang, dari kariernya menjadi kaki-kaki dari seorang tante yang juga kaki-kaki dari seorang pemuda yang mungkin juga masih seorang kaki-kaki dari si X sampai hampir mengkontrakkan rumahnya untuk di sewa dengan seorang pengusaha kaya raya.
Ketika Etra memandangi pohon yang berdiri dipinggir rumahnya, saat itu turun hujan dengan deras dan entah kenapa Etra keluar rumah untuk menari-nari. Tidak lama kemudian petir menyambar pohon tersebut, seketika Etra kaget dan bertanya-tanya pada dirinya. Apakah tarian tersebut ialah tarian untuk memanggil petir ? Setelah kehujanan hari itu, Etra mendapatkan flu yang tidak kunjung henti. Suatu hari Etra mendapatkan surat bertuliskan S T I G A N (Sekolah Tinggi Ilmu Gaib Nasional), surat ini menawarkan pekerjaan kepada Etra tetapi dengan syarat yang aneh-aneh, sampai ketakutan Etra ke tempat orang pintar pada kantor tetangganya. Disana Etra meminta perlindungan, tetapi ternyata orang pintar itu tidak lain hanya ingin melakukan hal yang tidak senonoh, sewaktu orang yang di sebut orang pintar itu ingin berdiri dipegang lah pundak orang pintar itu agar tidak berdiri oleh Etra, seketika orang pintar itu tersetrum.
Selanjutnya Etra bingung bagaimana selanjutnya dengan nasibnya karena uang tabungan sudah mulai menipis, Etra mencoba tawaran yang diberikan oleh STIGAN. Tiba di rumah yang begitu misterius baginya, disitu dia berniat untuk membeli beberapa persayaratan untuk STIGAN. Disana dia bertemu dengan Bu Sati, dari Bu Sati pun juga Etra baru mengetahui bahwa STIGAN itu hanyalah kerjaan orang iseng karena pada halaman terakhir tulisan di mata kuliah jika di sambungkan akan membentuk kata KE-TI-PU-NI-YE. Setelah itu Etra dan Bu Sati pun menjadi sangat dekat.
Suatu hari ketika Etra sedang ingin menelpon kakaknya di wartel, dia bertemu dengan teman kuliahnya Beatrix atau biasa dipanggil Betsye dan diajaknya bermain ke warnet Betsye. Etra menjadi kecanduan internet setelah dikenalkan oleh Betsye tentang chatting, dan pada suatu saat Etra sangat kelalahan dan sangat lemas sampai-sampai banyak terkena penyakit. Pada saat itu secara kebetulan atau memang sudah takdir, Bu Sati tiba di depan rumah Etra, dengan penuh kekuatan Etra membuka pintu tersebut dan jatuh pingsan. Bu Sati merawat Etra dengan sangat baik sampai Etra pun sembuh, Bu Sati mengetahui Etra mulai begitu aktif tidak seperti biasanya, Bu Sati mengajarkan banyak hal kepada Etra dan diberinya ide kepada Etra untuk bagaimana mempunyai komputer sendiri di rumah dibanding main terus ke warnet.
Ketika Etra berkunjung ke warnet Betsye, dia meminta tolong kepada Kewoy (penjaga warnet dan sekaligus teman Betsye) untuk menemani membeli komputer pada pameran dan pada akhirnya mereka mendapatkan komputer untungnya masih ada beberapa uang dari warisan Dedi. Etra kembali ke Bu Sati untuk bermeditasi disana dan disana pun juga Bu Sati memberikan nasihat yang sangat banyak dan juga memberi ide lagi, coba bayangkan rumahmu dengan banyak komputer. Dengan bantuan Kewoy, mereka mendapat rekan bisnis yang baru yaitu Toni atau biasa dipanggil Mpret. Dengan datangnya Mpret ini yang mengubah semuanya menjadi sangat tertata, Eleanor disulap menjadi warnet dengan adanya warung di samping, rental play station, distro dan juga home theater. Semenjak ini semuanya menjadi sangat ramai, hari-hari Etra menjadi sibuk tidak seperti biasanya yang selalu bengong dan Eleanor ini pun berubah nama menjadi Elektra Pop.
Beberapa bulan sibuk-sibuk dengan urusan warnet, sesuatu yang tidak diharapkan terjadi, Etra jatuh sakit. Kali ini tidak ada diagnosa radang usus atau kebanyakan begadang, penyakitnya aneh. Ketika Etra mau dibawa ke dokter, penyakit itu hilang. Akan tetapi ketika ingin menyibukkan diri kembali penyakit itu datang kembali. Akhirnya teman-temannya berencana untuk membawanya ke rumah sakit secara diam-diam ketika Etra sedang istirahat. Tak disangka-sangka ketika mereka semua memeang tubuh Etra, mereka semua tersetrum listrik dari tubuh Etra. Etra mengetahui tidak ada jalan lain selain itu selain menelpon Bu Sati. Tidak lama kemudian Bu Sati datang dan ramai lah suasana disana. Bu Sati memberitahukan semua yang terjadi dari awal kepada Etra dan pada akhirnya Bu Sati pun melatih Etra untuk menguasai kelebihan yang ada pada tubuh Etra.
Setelah kejadian itu, Etra jadi bisa membantu orang untuk menyembuhkan beberapa penyakitnya dengan setrumnya. Jadi dia mendirikan Klinik Elektrik yang satu ruangan dengan rental PS, sampai suatu hari terjadi konflik antara Etra dengan Mpret karena dengan adanya Klinik Elektrik tersebut maka rental PS jadi semakin sepi. Kemampuan Etra menjadi sangat berkembang sampai bisa menggerakkan sendok yang terdiam. Mpret dan Etra menjadi tidak terlalu dekat seperti biasanya.
Pada Hari Raya Lebaran, Mpret dan Etra pun menjadi dekat kembali, Etra mendengarkan beberapa cerita dari Mpret. Watti dan Kang Atam pun juga Halal Bi Halal ke Elektra Pop, Watti begitu kaget dengan semuanya karena yang terakhir kali dia kesini rumah ini hanyalah rumah besar yang berisikan kerdus-kerdus elektronik peninggalan Dedi. Kang Atam yang kagum dengan cara kerja Mpret menawarkan bisnis dengan Mpret, dan Mpret pun menerimanya. Beberapa bulan setelah Mpret membantu Kang Atam untuk mendekorasikan warnet, sesampainya dirumah Mpret disambut dengan ceria oleh semua penduduk Elektra Pop dengan pesta ulang tahunnya.
Tetapi Mpret begitu marah ketika melihat badut, mungkin karena Mpret mempunyai masa lalu yang kurang begitu enak dengan badut, setelah pulangnya badut Mpret pun ingin mencoba di Terapi oleh Etra. Ternyata Etra tidak mengetahui selama ini jikalau Mpret suka kepada Etra setelah diberitahu oleh Mi'un (salah satu penjaga Elektra Pop). Beberapa hari kemudian mereka kedatangan tamu, ternyata tamu itu ialah Bong sepupu dari Mpret. Dan selanjutnya menggantung seperti itu saja ketika Bong telah bercerita banyak tentang Mpret kepada Etra.
KELEBIHAN :
Novel ini tidak terlalu banyak kata-kata berat di dalamnya dan juga ada beberapa kalimat yang saya sangat sukai dari beberapa tokoh di dalamnya.
Novel ini menyenangkan ,sehingga kita bisa terbawa alur cerita.
Novel ini memiliki cerita yang ringan.
Novel ini terang-terangan,mengenai kehidupan yang terjadi.
Novel ini memiliki kutipan-kutipan kalimat yang membangun.
KEKURANGAN :
Kurang memberi efek pendidikan yang formal kepada pembaca.
Terlalu blak-blakan dalam membahas agama .
Sabtu, 29 Juni 2013
Tulisan ke-19 Softskill Bahasa Indonesia 2
Nama: Cahyadi Surya Graha
NPM: 21110500
Kelas: 3KB02
Berikut ini adalah keluh kesah Ria Hardianti, seorang yang bekerja di Amerika dan terkaget-kaget ketika mudik ke Jakarta. Penemuannya soal mahalnya hidup di negeri sendiri memutuskan untuk menetap di Amerika dan hanya sesekali pulang menengok kota kelahirannya.
Terdengar tidak nasionalis? Atau justru jadi bahan introspeksi? Beginilah isi tulisan Ria:
wikipedia
Tinggal di Jakarta
Oleh: Ria Hardianti - Amerika Serikat
Saya terkadang suka takjub sendiri jika sedang mengunjungi Jakarta, Indonesia? Mengapa? Karena biaya hidup di Jakarta sangat mahal. Malah lebih mahal jika dibandingkan biaya hidup di Kansas.
Sebagai contoh, jika makan di salah satu mall terkenal di Jakarta, untuk empat orang, bisa menguras kantung sekitar Rp.400,000. Sedangkan, jika makan di salah satu mall terkenal di Kansas, biayanya tidak lebih dari Rp. 250,000.
Untuk transportasi, jika naik taxi di Jakarta dari Sudirman menuju Bintaro, argo akan menunjuk kepada harga Rp.220,000. Sedangkan jika naik taxi dari Jamaica, Queens ke China Town, argo taxi di New York akan menunjuk ke pada harga Rp.170,000. Belum lagi, harga sebuah baju merek Mango, di Jakarta bisa dihargai Rp.500,000. Sementara di JC Penney, baju mango hanya dibandrol seharga Rp.200,000.
Tingginya biaya hidup di Jakarta membuat saya tidak habis berpikir, bagaimana caranya penduduk di Jakarta bisa survive? Walaupun dengan gaji 5 juta pun, belum tentu bisa hidup mapan. Unbelievable. Darimana ya bisa bertahan hidup seperti itu?
Saya juga jadi teringat sindirian salah seorang kerabat saya, “ Kamu itu bule kere . Gayamu saja yang sudah jadi warga Negara Amerika, paspor biru, dan gaji dollar, tapi tiap pulang ke Indonesia tidak pernah bisa memanjakan keluargamu atau membantu ekonomi saudara- saudaramu."
===========================================
Saya jadi teringat pada sebuah blog milik Jimmy AK sekitar 2 tahun lalu saat membandingkan ongkos hidup di Jakarta dengan Sunnyvale, California. Inilah hasil penelitian Jimmy:
Salah satu sudut di Sunnyvale
1. Transportasi
Public transportation di Jakarta jelek sekali, busway masih sangat sedikit. Taxi sangat bagus tapi relatif lebih mahal. Macet dimana-mana, jarak 10km bisa membutuhkan waktu 1-2 jam akibatnya biaya untuk bensin yang akan naik. Kenyamanan dan keamanan masih sangat rendah. Akibatnya, orang Jakarta berusaha sebisa mungkin menggunakan mobil atau motor. Padahal biaya mobil sangat mahal, harga Honda Jazz sekitar 190jutaan. Parkir 20ribu/hari.
Public transportation di Sunnyvale juga tidak bagus, sangat sedikit dan jarang. Kebanyakan orang menggunakan mobil pribadi dan hampir tidak ada yang pakai motor. Harga mobil disana jauh lebih murah, Honda Jazz (Fit) hanya 130juta. Enaknya di Sunnyvale adalah perusahaan punya Shuttle Bus sendiri-sendiri, jadi karyawan yang tidak mau bawa mobil bisa menggunakan bis ini secara gratis. Kemacetan hampir tidak ada, jadi walaupun harga bensin hampir 2x nya harga bensin di Jakarta, total pengeluaran sehari-hari tidaklah sampai 2xnya (ingat Jakarta macet). Parkir gratis.
Jadi kalau dihitung-hitung dengan berbagai komponen seperti pengeluaran untuk bensin, cicilan mobil dll, biaya transportasi di Jakarta lebih mahal dari Sunnyvale, California.
2. Makan dan Minum
Sekilas harga makanan lebih mahal di Sunnyvale. Tapi kalau diperhatikan di kafetaria kantor Yahoo! harga makanan tidak terlalu jauh beda dengan harga makanan di Jakarta (setidaknya di kantor Yahoo! jakarta). Enaknya di sunnyvale, semua minuman gratis! kopi, teh, susu, jus, coca cola, pepsi, semuanya gratis. Bahkan ada barista yang siap membuatkan minuman ala starbucks dengan gratis.
Jadi kalau kita makan sandwidth + minum latte nya starbucks di Jakarta akan lebih mahal dari di Sunnyvale dengan menu yang sama, karena lattenya gratis :(
Lagi-lagi ternyata Amerika tidak semahal yang selama ini aku duga.
3. Akomodasi
Harga hotel sama dengan hotel di Jakarta. Harga apartemen di sekitaran Sunnyvale 5 jutaan/bulan yang artinya sama juga dengan harga apartemen di Jakarta. Harga rumah di sekitaran Sunnyvale sangat mahal, diatas 2 milyar semua. Jadi jangan beli rumah disana, beli di Jakarta aja :)
Untuk akomodasi Sunnyvale relatif lebih mahal, karena harus apartemen dan nggak ada kost yang harganya 1 jutaan :)
4. Gaya
Boooooo, ini yang paling parah di Jakarta. Semua orang pengen tampil gaya. Biaya untuk gaya gila-gilaan. Bayangkan banyaknya orang Jakarta yang pakai Blackberry padahal coba hitung harga blackberry itu berapa persen dari gaji bulanan kebanyakan mereka? 10%, 20%, 50% atau jangan-jangan 100%?
Di Sunnyvale hampir semua orang pakai iphone, harga iphone 4 hanya 2 juta karena kontrak data plan. Dibandingkan Jakarta, harga iphone di Sunnyvale jauh lebih murah. Di Sunnyvale hampir tidak ada orang yang gaya, tidak ada mall, tidak ada tempat belanja-belanja, kalau sore hari orang-orang nongkrong di cafetaria kantor minum-minum kopi, gratis semua. Di Jakarta, kita nongkrong minum kopi harus bayar 20ribuan. Cewek-cewek tukar-tukar sepatu mulu di Jakarta. Di Sunnyvale nggak ada yang gaya, kostum semuanya sama, celana jeans bawahnya baju kaos atasnya. Cowok cewek, developer, sales, sampai ke VP semua kostumnya gitu.
Biaya untuk GAYA di Jakarta gila-gilaan di bandingkan Sunnyvale. Padahal masalah gaji, di Sunnyvale 4-5x lebih tinggi dari gaji di Jakarta.
Tragis, dengan biaya hidup Jakarta yang relatif lebih tinggi, mereka mendapat gaji 4-5x lebih besar dari kita yang di Jakarta.
Nah, bagaimana menurut kamu?
sumber : http://www.apakabardunia.com/2012/11/biaya-hidup-di-jakarta-lebih-mahal-dari.html
NPM: 21110500
Kelas: 3KB02
Biaya Hidup di Jakarta Lebih Mahal Dibanding Amerika?
Berikut ini adalah keluh kesah Ria Hardianti, seorang yang bekerja di Amerika dan terkaget-kaget ketika mudik ke Jakarta. Penemuannya soal mahalnya hidup di negeri sendiri memutuskan untuk menetap di Amerika dan hanya sesekali pulang menengok kota kelahirannya.
Terdengar tidak nasionalis? Atau justru jadi bahan introspeksi? Beginilah isi tulisan Ria:
wikipedia
Tinggal di Jakarta
Oleh: Ria Hardianti - Amerika Serikat
Saya terkadang suka takjub sendiri jika sedang mengunjungi Jakarta, Indonesia? Mengapa? Karena biaya hidup di Jakarta sangat mahal. Malah lebih mahal jika dibandingkan biaya hidup di Kansas.
Sebagai contoh, jika makan di salah satu mall terkenal di Jakarta, untuk empat orang, bisa menguras kantung sekitar Rp.400,000. Sedangkan, jika makan di salah satu mall terkenal di Kansas, biayanya tidak lebih dari Rp. 250,000.
Untuk transportasi, jika naik taxi di Jakarta dari Sudirman menuju Bintaro, argo akan menunjuk kepada harga Rp.220,000. Sedangkan jika naik taxi dari Jamaica, Queens ke China Town, argo taxi di New York akan menunjuk ke pada harga Rp.170,000. Belum lagi, harga sebuah baju merek Mango, di Jakarta bisa dihargai Rp.500,000. Sementara di JC Penney, baju mango hanya dibandrol seharga Rp.200,000.
Tingginya biaya hidup di Jakarta membuat saya tidak habis berpikir, bagaimana caranya penduduk di Jakarta bisa survive? Walaupun dengan gaji 5 juta pun, belum tentu bisa hidup mapan. Unbelievable. Darimana ya bisa bertahan hidup seperti itu?
Saya juga jadi teringat sindirian salah seorang kerabat saya, “ Kamu itu bule kere . Gayamu saja yang sudah jadi warga Negara Amerika, paspor biru, dan gaji dollar, tapi tiap pulang ke Indonesia tidak pernah bisa memanjakan keluargamu atau membantu ekonomi saudara- saudaramu."
===========================================
Saya jadi teringat pada sebuah blog milik Jimmy AK sekitar 2 tahun lalu saat membandingkan ongkos hidup di Jakarta dengan Sunnyvale, California. Inilah hasil penelitian Jimmy:
Salah satu sudut di Sunnyvale
1. Transportasi
Public transportation di Jakarta jelek sekali, busway masih sangat sedikit. Taxi sangat bagus tapi relatif lebih mahal. Macet dimana-mana, jarak 10km bisa membutuhkan waktu 1-2 jam akibatnya biaya untuk bensin yang akan naik. Kenyamanan dan keamanan masih sangat rendah. Akibatnya, orang Jakarta berusaha sebisa mungkin menggunakan mobil atau motor. Padahal biaya mobil sangat mahal, harga Honda Jazz sekitar 190jutaan. Parkir 20ribu/hari.
Public transportation di Sunnyvale juga tidak bagus, sangat sedikit dan jarang. Kebanyakan orang menggunakan mobil pribadi dan hampir tidak ada yang pakai motor. Harga mobil disana jauh lebih murah, Honda Jazz (Fit) hanya 130juta. Enaknya di Sunnyvale adalah perusahaan punya Shuttle Bus sendiri-sendiri, jadi karyawan yang tidak mau bawa mobil bisa menggunakan bis ini secara gratis. Kemacetan hampir tidak ada, jadi walaupun harga bensin hampir 2x nya harga bensin di Jakarta, total pengeluaran sehari-hari tidaklah sampai 2xnya (ingat Jakarta macet). Parkir gratis.
Jadi kalau dihitung-hitung dengan berbagai komponen seperti pengeluaran untuk bensin, cicilan mobil dll, biaya transportasi di Jakarta lebih mahal dari Sunnyvale, California.
2. Makan dan Minum
Sekilas harga makanan lebih mahal di Sunnyvale. Tapi kalau diperhatikan di kafetaria kantor Yahoo! harga makanan tidak terlalu jauh beda dengan harga makanan di Jakarta (setidaknya di kantor Yahoo! jakarta). Enaknya di sunnyvale, semua minuman gratis! kopi, teh, susu, jus, coca cola, pepsi, semuanya gratis. Bahkan ada barista yang siap membuatkan minuman ala starbucks dengan gratis.
Jadi kalau kita makan sandwidth + minum latte nya starbucks di Jakarta akan lebih mahal dari di Sunnyvale dengan menu yang sama, karena lattenya gratis :(
Lagi-lagi ternyata Amerika tidak semahal yang selama ini aku duga.
3. Akomodasi
Harga hotel sama dengan hotel di Jakarta. Harga apartemen di sekitaran Sunnyvale 5 jutaan/bulan yang artinya sama juga dengan harga apartemen di Jakarta. Harga rumah di sekitaran Sunnyvale sangat mahal, diatas 2 milyar semua. Jadi jangan beli rumah disana, beli di Jakarta aja :)
Untuk akomodasi Sunnyvale relatif lebih mahal, karena harus apartemen dan nggak ada kost yang harganya 1 jutaan :)
4. Gaya
Boooooo, ini yang paling parah di Jakarta. Semua orang pengen tampil gaya. Biaya untuk gaya gila-gilaan. Bayangkan banyaknya orang Jakarta yang pakai Blackberry padahal coba hitung harga blackberry itu berapa persen dari gaji bulanan kebanyakan mereka? 10%, 20%, 50% atau jangan-jangan 100%?
Di Sunnyvale hampir semua orang pakai iphone, harga iphone 4 hanya 2 juta karena kontrak data plan. Dibandingkan Jakarta, harga iphone di Sunnyvale jauh lebih murah. Di Sunnyvale hampir tidak ada orang yang gaya, tidak ada mall, tidak ada tempat belanja-belanja, kalau sore hari orang-orang nongkrong di cafetaria kantor minum-minum kopi, gratis semua. Di Jakarta, kita nongkrong minum kopi harus bayar 20ribuan. Cewek-cewek tukar-tukar sepatu mulu di Jakarta. Di Sunnyvale nggak ada yang gaya, kostum semuanya sama, celana jeans bawahnya baju kaos atasnya. Cowok cewek, developer, sales, sampai ke VP semua kostumnya gitu.
Biaya untuk GAYA di Jakarta gila-gilaan di bandingkan Sunnyvale. Padahal masalah gaji, di Sunnyvale 4-5x lebih tinggi dari gaji di Jakarta.
Tragis, dengan biaya hidup Jakarta yang relatif lebih tinggi, mereka mendapat gaji 4-5x lebih besar dari kita yang di Jakarta.
Nah, bagaimana menurut kamu?
sumber : http://www.apakabardunia.com/2012/11/biaya-hidup-di-jakarta-lebih-mahal-dari.html
Tulisan ke-18 Softskill Bahasa Indonesia 2
Nama: Cahyadi Surya Graha
NPM: 21110500
Kelas: 3KB02
Globalisasi adalah suatu proses di mana antar individu, antar kelompok, dan antar negara saling berinteraksi, bergantung, terkait, dan memengaruhi satu sama lain yang melintasi batas negara
Dalam banyak hal, globalisasi mempunyai banyak karakteristik yang sama dengan internasionalisasi sehingga kedua istilah ini sering dipertukarkan. Sebagian pihak sering menggunakan istilah globalisasi yang dikaitkan dengan berkurangnya peran negara atau batas-batas negara.
Pengertian
Menurut asal katanya, kata “globalisasi” diambil dari kata global, yang maknanya ialah universal. Achmad Suparman menyatakan Globalisasi adalah suatu proses menjadikan sesuatu (benda atau perilaku) sebagai ciri dari setiap individu di dunia ini tanpa dibatasi oleh wilayah Globalisasi belum memiliki definisi yang mapan, kecuali sekedar definisi kerja (working definition), sehingga bergantung dari sisi mana orang melihatnya. Ada yang memandangnya sebagai suatu proses sosial, atau proses sejarah, atau proses alamiah yang akan membawa seluruh bangsa dan negara di dunia makin terikat satu sama lain, mewujudkan satu tatanan kehidupan baru atau kesatuan ko-eksistensi dengan menyingkirkan batas-batas geografis, ekonomi dan budaya masyarakat.
Di sisi lain, ada yang melihat globalisasi sebagai sebuah proyek yang diusung oleh negara-negara adikuasa, sehingga bisa saja orang memiliki pandangan negatif atau curiga terhadapnya. Dari sudut pandang ini, globalisasi tidak lain adalah kapitalisme dalam bentuk yang paling mutakhir. Negara-negara yang kuat dan kaya praktis akan mengendalikan ekonomi dunia dan negara-negara kecil makin tidak berdaya karena tidak mampu bersaing. Sebab, globalisasi cenderung berpengaruh besar terhadap perekonomian dunia, bahkan berpengaruh terhadap bidang-bidang lain seperti budaya dan agama. Theodore Levitte merupakan orang yang pertama kali menggunakan istilah Globalisasi pada tahun 1985.
Scholte melihat bahwa ada beberapa definisi yang dimaksudkan orang dengan globalisasi:
Internasionalisasi: Globalisasi diartikan sebagai meningkatnya hubungan internasional. Dalam hal ini masing-masing negara tetap mempertahankan identitasnya masing-masing, namun menjadi semakin tergantung satu sama lain.
Liberalisasi: Globalisasi juga diartikan dengan semakin diturunkankan batas antar negara, misalnya hambatan tarif ekspor impor, lalu lintas devisa, maupun migrasi.
Universalisasi: Globalisasi juga digambarkan sebagai semakin tersebarnya hal material maupun imaterial ke seluruh dunia. Pengalaman di satu lokalitas dapat menjadi pengalaman seluruh dunia.
Westernisasi: Westernisasi adalah salah satu bentuk dari universalisasi dengan semakin menyebarnya pikiran dan budaya dari barat sehingga mengglobal.
Hubungan transplanetari dan suprateritorialitas: Arti kelima ini berbeda dengan keempat definisi di atas. Pada empat definisi pertama, masing-masing negara masih mempertahankan status ontologinya. Pada pengertian yang kelima, dunia global memiliki status ontologi sendiri, bukan sekadar gabungan negara-negara.
Ciri Globalisasi
Perubahan dalam Konstantin ruang dan waktu. Perkembangan barang-barang seperti telepon genggam, televisi satelit, dan internet menunjukkan bahwa komunikasi global terjadi demikian cepatnya, sementara melalui pergerakan massa semacam turisme memungkinkan kita merasakan banyak hal dari budaya yang berbeda.
Pasar dan produksi ekonomi di negara-negara yang berbeda menjadi saling bergantung sebagai akibat dari pertumbuhan perdagangan internasional, peningkatan pengaruh perusahaan multinasional, dan dominasi organisasi semacam World Trade Organization (WTO).
Peningkatan interaksi kultural melalui perkembangan media massa (terutama televisi, film, musik, dan transmisi berita dan olah raga internasional). saat ini, kita dapat mengonsumsi dan mengalami gagasan dan pengalaman baru mengenai hal-hal yang melintasi beraneka ragam budaya, misalnya dalam bidang fashion, literatur, dan makanan.
Meningkatnya masalah bersama, misalnya pada bidang lingkungan hidup, krisis multinasional, inflasi regional dan lain-lain.
Kennedy dan Cohen menyimpulkan bahwa transformasi ini telah membawa kita pada globalisme, sebuah kesadaran dan pemahaman baru bahwa dunia adalah satu. Giddens menegaskan bahwa kebanyakan dari kita sadar bahwa sebenarnya diri kita turut ambil bagian dalam sebuah dunia yang harus berubah tanpa terkendali yang ditandai dengan selera dan rasa ketertarikan akan hal sama, perubahan dan ketidakpastian, serta kenyataan yang mungkin terjadi. Sejalan dengan itu, Peter Drucker menyebutkan globalisasi sebagai zaman transformasi sosial.
Teori Globalisasi
Cochrane dan Pain menegaskan bahwa dalam kaitannya dengan globalisasi, terdapat tiga posisi teoritis yang dapat dilihat, yaitu:
Para globalis percaya bahwa globalisasi adalah sebuah kenyataan yang memiliki konsekuensi nyata terhadap bagaimana orang dan lembaga di seluruh dunia berjalan. Mereka percaya bahwa negara-negara dan kebudayaan lokal akan hilang diterpa kebudayaan dan ekonomi global yang homogen. meskipun demikian, para globalis tidak memiliki pendapat sama mengenai konsekuensi terhadap proses tersebut.
Para globalis positif dan optimistis menanggapi dengan baik perkembangan semacam itu dan menyatakan bahwa globalisasi akan menghasilkan masyarakat dunia yang toleran dan bertanggung jawab.
Para globalis pesimis berpendapat bahwa globalisasi adalah sebuah fenomena negatif karena hal tersebut sebenarnya adalah bentuk penjajahan barat (terutama Amerika Serikat) yang memaksa sejumlah bentuk budaya dan konsumsi yang homogen dan terlihat sebagai sesuatu yang benar dipermukaan. Beberapa dari mereka kemudian membentuk kelompok untuk menentang globalisasi (antiglobalisasi).
Para tradisionalis tidak percaya bahwa globalisasi tengah terjadi. Mereka berpendapat bahwa fenomena ini adalah sebuah mitos semata atau, jika memang ada, terlalu dibesar-besarkan. Mereka merujuk bahwa kapitalisme telah menjadi sebuah fenomena internasional selama ratusan tahun. Apa yang tengah kita alami saat ini hanyalah merupakan tahap lanjutan, atau evolusi, dari produksi dan perdagangan kapital.
Para transformasionalis berada di antara para globalis dan tradisionalis. Mereka setuju bahwa pengaruh globalisasi telah sangat dilebih-lebihkan oleh para globalis. Namun, mereka juga berpendapat bahwa sangat bodoh jika kita menyangkal keberadaan konsep ini. Posisi teoritis ini berpendapat bahwa globalisasi seharusnya dipahami sebagai “seperangkat hubungan yang saling berkaitan dengan murni melalui sebuah kekuatan, yang sebagian besar tidak terjadi secara langsung“. Mereka menyatakan bahwa proses ini bisa dibalik, terutama ketika hal tersebut negatif atau, setidaknya, dapat dikendalikan.
Sejarah globalisasi
Banyak sejarawan yang menyebut globalisasi sebagai fenomena di abad ke-20 ini yang dihubungkan dengan bangkitnya ekonomi internasional. Padahal interaksi dan globalisasi dalam hubungan antar bangsa di dunia telah ada sejak berabad-abad yang lalu. Bila ditelusuri, benih-benih globalisasi telah tumbuh ketika manusia mulai mengenal perdagangan antar negeri sekitar tahun 1000 dan 1500 M. Saat itu, para pedagang dari Tiongkok dan India mulai menelusuri negeri lain baik melalui jalan darat (seperti misalnya jalur sutera) maupun jalan laut untuk berdagang. Fenomena berkembangnya perusahaan McDonald di seluroh pelosok dunia menunjukkan telah terjadinya globalisasi.
Fase selanjutnya ditandai dengan dominasi perdagangan kaum muslim di Asia dan Afrika. Kaum muslim membentuk jaringan perdagangan yang antara lain meliputi Jepang, Tiongkok, Vietnam, Indonesia, Malaka, India, Persia, pantai Afrika Timur, Laut Tengah, Venesia, dan Genoa. Di samping membentuk jaringan dagang, kaum pedagang muslim juga menyebarkan nilai-nilai agamanya, nama-nama, abjad, arsitek, nilai sosial dan budaya Arab ke warga dunia.
Fase selanjutnya ditandai dengan eksplorasi dunia secara besar-besaran oleh bangsa Eropa. Spanyol, Portugis, Inggris, dan Belanda adalah pelopor-pelopor eksplorasi ini. Hal ini didukung pula dengan terjadinya revolusi industri yang meningkatkan keterkaitan antar bangsa dunia. berbagai teknologi mulai ditemukan dan menjadi dasar perkembangan teknologi saat ini, seperti komputer dan internet. Pada saat itu, berkembang pula kolonialisasi di dunia yang membawa pengaruh besar terhadap difusi kebudayaan di dunia.
Semakin berkembangnya industri dan kebutuhan akan bahan baku serta pasar juga memunculkan berbagai perusahaan multinasional di dunia. Di Indinesia misalnya, sejak politik pintu terbuka, perusahaan-perusahaan Eropa membuka berbagai cabangnya di Indonesia. Freeport dan Exxon dari Amerika Serikat, Unilever dari Belanda, British Petroleum dari Inggris adalah beberapa contohnya. Perusahaan multinasional seperti ini tetap menjadi ikon globalisasi hingga saat ini.
Fase selanjutnya terus berjalan dan mendapat momentumnya ketika perang dingin berakhir dan komunisme di dunia runtuh. Runtuhnya komunisme seakan memberi pembenaran bahwa kapitalisme adalah jalan terbaik dalam mewujudkan kesejahteraan dunia. Implikasinya, negara negara di dunia mulai menyediakan diri sebagai pasar yang bebas. Hal ini didukung pula dengan perkembangan teknologi komunikasi dan transportasi. Alhasil, sekat-sekat antar negara pun mulai kabur.
Globalisasi Perekonomian
Globalisasi perekonomian merupakan suatu proses kegiatan ekonomi dan perdagangan, dimana negara-negara di seluruh dunia menjadi satu kekuatan pasar yang semakin terintegrasi dengan tanpa rintangan batas teritorial negara. Globalisasi perekonomian mengharuskan penghapusan seluruh batasan dan hambatan terhadap arus modal, barang dan jasa.
Ketika globalisasi ekonomi terjadi, batas-batas suatu negara akan menjadi kabur dan keterkaitan antara ekonomi nasional dengan perekonomian internasional akan semakin erat. Globalisasi perekonomian di satu pihak akan membuka peluang pasar produk dari dalam negeri ke pasar internasional secara kompetitif, sebaliknya juga membuka peluang masuknya produk-produk global ke dalam pasar domestik.
Menurut Tanri Abeng, perwujudan nyata dari globalisasi ekonomi antara lain terjadi dalam bentuk-bentuk berikut:
Globalisasi produksi, di mana perusahaan berproduksi di berbagai negara, dengan sasaran agar biaya produksi menajdi lebih rendah. Hal ini dilakukan baik karena upah buruh yang rendah, tarif bea masuk yang murah, infrastruktur yang memadai ataupun karena iklim usaha dan politik yang kondusif. Dunia dalam hal ini menjadi lokasi manufaktur global.
Globalisasi pembiayaan. Perusahaan global mempunyai akses untuk memperoleh pinjaman atau melakukan investasi (baik dalam bentuk portofolio ataupun langsung) di semua negara di dunia. Sebagai contoh, PT Telkom dalam memperbanyak satuan sambungan telepon, atau PT Jasa Marga dalam memperluas jaringan jalan tol telah memanfaatkan sistem pembiayaan dengan pola BOT (build-operate-transfer) bersama mitrausaha dari manca negara.
Globalisasi tenaga kerja. Perusahaan global akan mampu memanfaatkan tenaga kerja dari seluruh dunia sesuai kelasnya, seperti penggunaan staf profesional diambil dari tenaga kerja yang telah memiliki pengalaman internasional atau buruh kasar yang biasa diperoleh dari negara berkembang. Dengan globalisasi maka human movement akan semakin mudah dan bebas.
Globalisasi jaringan informasi. Masyarakat suatu negara dengan mudah dan cepat mendapatkan informasi dari negara-negara di dunia karena kemajuan teknologi, antara lain melalui: TV,radio,media cetak dll. Dengan jaringan komunikasi yang semakin maju telah membantu meluasnya pasar ke berbagai belahan dunia untuk barang yang sama. Sebagai contoh : KFC, celana jeans levi’s, atau hamburger melanda pasar dimana-mana. Akibatnya selera masyarakat dunia -baik yang berdomisili di kota ataupun di desa- menuju pada selera global.
Globalisasi Perdagangan. Hal ini terwujud dalam bentuk penurunan dan penyeragaman tarif serta penghapusan berbagai hambatan nontarif. Dengan demikian kegiatan perdagangan dan persaingan menjadi semakin cepat, ketat, dan fair.
Thompson mencatat bahwa kaum globalis mengklaim saat ini telah terjadi sebuah intensifikasi secara cepat dalam investasi dan perdagangan internasional. Misalnya, secara nyata perekonomian nasional telah menjadi bagian dari perekonomian global yang ditengarai dengan adanya kekuatan pasar dunia.
Dampak Positif Globalisasi Ekonomi
Produksi global dapat ditingkatkan
Pandangan ini sesuai dengan teori ‘Keuntungan Komparatif’ dari David Ricardo. Melalui spesialisasi dan perdagangan faktor-faktor produksi dunia dapat digunakan dengan lebih efesien, output dunia bertambah dan masyarakat akan memperoleh keuntungan dari spesialisasi dan perdagangan dalam bentuk pendapatan yang meningkat, yang selanjutnya dapat meningkatkan pembelanjaan dan tabungan.
Meningkatkan kemakmuran masyarakat dalam suatu negara
Perdagangan yang lebih bebas memungkinkan masyarakat dari berbagai negara mengimpor lebih banyak barang dari luar negeri. Hal ini menyebabkan konsumen mempunyai pilihan barang yang lebih banyak. Selain itu, konsumen juga dapat menikmati barang yang lebih baik dengan harga yang lebih rendah.
Meluaskan pasar untuk produk dalam negeri
Perdagangan luar negeri yang lebih bebas memungkinkan setiap negara memperoleh pasar yang jauh lebih luas dari pasar dalam negeri.
Dapat memperoleh lebih banyak modal dan teknologi yang lebih baik
Modal dapat diperoleh dari investasi asing dan terutama dinikmati oleh negara-negara berkembang karena masalah kekurangan modal dan tenaga ahli serta tenaga terdidik yang berpengalaman kebanyakan dihadapi oleh negara-negara berkembang.
Menyediakan dana tambahan untuk pembangunan ekonomi
Pembangunan sektor industri dan berbagai sektor lainnya bukan saja dikembangkan oleh perusahaan asing, tetapi terutamanya melalui investasi yang dilakukan oleh perusahaan swasta domestik. Perusahaan domestik ini seringkali memerlukan modal dari bank atau pasar saham. dana dari luar negeri terutama dari negara-negara maju yang memasuki pasar uang dan pasar modal di dalam negeri dapat membantu menyediakan modal yang dibutuhkan tersebut.
Dampak Negatif Globalisasi Ekonomi
Menghambat pertumbuhan sektor industri
Salah satu efek dari globalisasi adalah perkembangan sistem perdagangan luar negeri yang lebih bebas. Perkembangan ini menyebabkan negara-negara berkembang tidak dapat lagi menggunakan tarif yang tingi untuk memberikan proteksi kepada industri yang baru berkembang (infant industry). Dengan demikian, perdagangan luar negeri yang lebih bebas menimbulkan hambatan kepada negara berkembang untuk memajukan sektor industri domestik yang lebih cepat. Selain itu, ketergantungan kepada industri-industri yang dimiliki perusahaan multinasional semakin meningkat.
Memperburuk neraca pembayaran
Globalisasi cenderung menaikkan barang-barang impor. Sebaliknya, apabila suatu negara tidak mampu bersaing, maka ekspor tidak berkembang. Keadaan ini dapat memperburuk kondisi neraca pembayaran. Efek buruk lain dari globaliassi terhadap neraca pembayaran adalah pembayaran neto pendapatan faktor produksi dari luar negeri cenderung mengalami defisit. Investasi asing yang bertambah banyak menyebabkan aliran pembayaran keuntungan (pendapatan) investasi ke luar negeri semakin meningkat. Tidak berkembangnya ekspor dapat berakibat buruk terhadap neraca pembayaran.
Sektor keuangan semakin tidak stabil
Salah satu efek penting dari globalisasi adalah pengaliran investasi (modal) portofolio yang semakin besar. Investasi ini terutama meliputi partisipasi dana luar negeri ke pasar saham. Ketika pasar saham sedang meningkat, dana ini akan mengalir masuk, neraca pembayaran bertambah bak dan nilai uang akan bertambah baik. Sebaliknya, ketika harga-harga saham di pasar saham menurun, dana dalam negeri akan mengalir ke luar negeri, neraca pembayaran cenderung menjadi bertambah buruk dan nilai mata uang domestik merosot. Ketidakstabilan di sektor keuangan ini dapat menimbulkan efek buruk kepada kestabilan kegiatan ekonomi secara keseluruhan.
Memperburuk prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang
Apabila hal-hal yang dinyatakan di atas berlaku dalam suatu negara, maka dlam jangka pendek pertumbuhan ekonominya menjadi tidak stabil. Dalam jangka panjang pertumbuhan yang seperti ini akan mengurangi lajunya pertumbuhan ekonomi. Pendapatan nasional dan kesempatan kerja akan semakin lambat pertumbuhannya dan masalah pengangguran tidak dapat diatasi atau malah semakin memburuk. Pada akhirnya, apabila globalisasi menimbulkan efek buruk kepada prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang suatu negara, distribusi pendapatan menjadi semakin tidak adil dan masalah sosial-ekonomi masyarakat semakin bertambah buruk.
Dampak Globalisasi
Dampak positif globalisasi antara lain:
Mudah memperoleh informasi dan ilmu pengetahuan
Mudah melakukan komunikasi
Cepat dalam bepergian (mobilitas tinggi)
Menumbuhkan sikap kosmopolitan dan toleran
Memacu untuk meningkatkan kualitas diri
Mudah memenuhi kebutuhan
Dampak negatif globalisasi antara lain:
Informasi yang tidak tersaring
Perilaku konsumtif
Membuat sikap menutup diri, berpikir sempit
Pemborosan pengeluaran dan meniru perilaku yang buruk
Mudah terpengaruh oleh hal yang tidak sesuai dengan kebiasaan atau kebudayaan suatu negara
Narasumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Globalisasi
NPM: 21110500
Kelas: 3KB02
Globalisasi
Globalisasi adalah suatu proses di mana antar individu, antar kelompok, dan antar negara saling berinteraksi, bergantung, terkait, dan memengaruhi satu sama lain yang melintasi batas negara
Dalam banyak hal, globalisasi mempunyai banyak karakteristik yang sama dengan internasionalisasi sehingga kedua istilah ini sering dipertukarkan. Sebagian pihak sering menggunakan istilah globalisasi yang dikaitkan dengan berkurangnya peran negara atau batas-batas negara.
Pengertian
Menurut asal katanya, kata “globalisasi” diambil dari kata global, yang maknanya ialah universal. Achmad Suparman menyatakan Globalisasi adalah suatu proses menjadikan sesuatu (benda atau perilaku) sebagai ciri dari setiap individu di dunia ini tanpa dibatasi oleh wilayah Globalisasi belum memiliki definisi yang mapan, kecuali sekedar definisi kerja (working definition), sehingga bergantung dari sisi mana orang melihatnya. Ada yang memandangnya sebagai suatu proses sosial, atau proses sejarah, atau proses alamiah yang akan membawa seluruh bangsa dan negara di dunia makin terikat satu sama lain, mewujudkan satu tatanan kehidupan baru atau kesatuan ko-eksistensi dengan menyingkirkan batas-batas geografis, ekonomi dan budaya masyarakat.
Di sisi lain, ada yang melihat globalisasi sebagai sebuah proyek yang diusung oleh negara-negara adikuasa, sehingga bisa saja orang memiliki pandangan negatif atau curiga terhadapnya. Dari sudut pandang ini, globalisasi tidak lain adalah kapitalisme dalam bentuk yang paling mutakhir. Negara-negara yang kuat dan kaya praktis akan mengendalikan ekonomi dunia dan negara-negara kecil makin tidak berdaya karena tidak mampu bersaing. Sebab, globalisasi cenderung berpengaruh besar terhadap perekonomian dunia, bahkan berpengaruh terhadap bidang-bidang lain seperti budaya dan agama. Theodore Levitte merupakan orang yang pertama kali menggunakan istilah Globalisasi pada tahun 1985.
Scholte melihat bahwa ada beberapa definisi yang dimaksudkan orang dengan globalisasi:
Internasionalisasi: Globalisasi diartikan sebagai meningkatnya hubungan internasional. Dalam hal ini masing-masing negara tetap mempertahankan identitasnya masing-masing, namun menjadi semakin tergantung satu sama lain.
Liberalisasi: Globalisasi juga diartikan dengan semakin diturunkankan batas antar negara, misalnya hambatan tarif ekspor impor, lalu lintas devisa, maupun migrasi.
Universalisasi: Globalisasi juga digambarkan sebagai semakin tersebarnya hal material maupun imaterial ke seluruh dunia. Pengalaman di satu lokalitas dapat menjadi pengalaman seluruh dunia.
Westernisasi: Westernisasi adalah salah satu bentuk dari universalisasi dengan semakin menyebarnya pikiran dan budaya dari barat sehingga mengglobal.
Hubungan transplanetari dan suprateritorialitas: Arti kelima ini berbeda dengan keempat definisi di atas. Pada empat definisi pertama, masing-masing negara masih mempertahankan status ontologinya. Pada pengertian yang kelima, dunia global memiliki status ontologi sendiri, bukan sekadar gabungan negara-negara.
Ciri Globalisasi
Perubahan dalam Konstantin ruang dan waktu. Perkembangan barang-barang seperti telepon genggam, televisi satelit, dan internet menunjukkan bahwa komunikasi global terjadi demikian cepatnya, sementara melalui pergerakan massa semacam turisme memungkinkan kita merasakan banyak hal dari budaya yang berbeda.
Pasar dan produksi ekonomi di negara-negara yang berbeda menjadi saling bergantung sebagai akibat dari pertumbuhan perdagangan internasional, peningkatan pengaruh perusahaan multinasional, dan dominasi organisasi semacam World Trade Organization (WTO).
Peningkatan interaksi kultural melalui perkembangan media massa (terutama televisi, film, musik, dan transmisi berita dan olah raga internasional). saat ini, kita dapat mengonsumsi dan mengalami gagasan dan pengalaman baru mengenai hal-hal yang melintasi beraneka ragam budaya, misalnya dalam bidang fashion, literatur, dan makanan.
Meningkatnya masalah bersama, misalnya pada bidang lingkungan hidup, krisis multinasional, inflasi regional dan lain-lain.
Kennedy dan Cohen menyimpulkan bahwa transformasi ini telah membawa kita pada globalisme, sebuah kesadaran dan pemahaman baru bahwa dunia adalah satu. Giddens menegaskan bahwa kebanyakan dari kita sadar bahwa sebenarnya diri kita turut ambil bagian dalam sebuah dunia yang harus berubah tanpa terkendali yang ditandai dengan selera dan rasa ketertarikan akan hal sama, perubahan dan ketidakpastian, serta kenyataan yang mungkin terjadi. Sejalan dengan itu, Peter Drucker menyebutkan globalisasi sebagai zaman transformasi sosial.
Teori Globalisasi
Cochrane dan Pain menegaskan bahwa dalam kaitannya dengan globalisasi, terdapat tiga posisi teoritis yang dapat dilihat, yaitu:
Para globalis percaya bahwa globalisasi adalah sebuah kenyataan yang memiliki konsekuensi nyata terhadap bagaimana orang dan lembaga di seluruh dunia berjalan. Mereka percaya bahwa negara-negara dan kebudayaan lokal akan hilang diterpa kebudayaan dan ekonomi global yang homogen. meskipun demikian, para globalis tidak memiliki pendapat sama mengenai konsekuensi terhadap proses tersebut.
Para globalis positif dan optimistis menanggapi dengan baik perkembangan semacam itu dan menyatakan bahwa globalisasi akan menghasilkan masyarakat dunia yang toleran dan bertanggung jawab.
Para globalis pesimis berpendapat bahwa globalisasi adalah sebuah fenomena negatif karena hal tersebut sebenarnya adalah bentuk penjajahan barat (terutama Amerika Serikat) yang memaksa sejumlah bentuk budaya dan konsumsi yang homogen dan terlihat sebagai sesuatu yang benar dipermukaan. Beberapa dari mereka kemudian membentuk kelompok untuk menentang globalisasi (antiglobalisasi).
Para tradisionalis tidak percaya bahwa globalisasi tengah terjadi. Mereka berpendapat bahwa fenomena ini adalah sebuah mitos semata atau, jika memang ada, terlalu dibesar-besarkan. Mereka merujuk bahwa kapitalisme telah menjadi sebuah fenomena internasional selama ratusan tahun. Apa yang tengah kita alami saat ini hanyalah merupakan tahap lanjutan, atau evolusi, dari produksi dan perdagangan kapital.
Para transformasionalis berada di antara para globalis dan tradisionalis. Mereka setuju bahwa pengaruh globalisasi telah sangat dilebih-lebihkan oleh para globalis. Namun, mereka juga berpendapat bahwa sangat bodoh jika kita menyangkal keberadaan konsep ini. Posisi teoritis ini berpendapat bahwa globalisasi seharusnya dipahami sebagai “seperangkat hubungan yang saling berkaitan dengan murni melalui sebuah kekuatan, yang sebagian besar tidak terjadi secara langsung“. Mereka menyatakan bahwa proses ini bisa dibalik, terutama ketika hal tersebut negatif atau, setidaknya, dapat dikendalikan.
Sejarah globalisasi
Banyak sejarawan yang menyebut globalisasi sebagai fenomena di abad ke-20 ini yang dihubungkan dengan bangkitnya ekonomi internasional. Padahal interaksi dan globalisasi dalam hubungan antar bangsa di dunia telah ada sejak berabad-abad yang lalu. Bila ditelusuri, benih-benih globalisasi telah tumbuh ketika manusia mulai mengenal perdagangan antar negeri sekitar tahun 1000 dan 1500 M. Saat itu, para pedagang dari Tiongkok dan India mulai menelusuri negeri lain baik melalui jalan darat (seperti misalnya jalur sutera) maupun jalan laut untuk berdagang. Fenomena berkembangnya perusahaan McDonald di seluroh pelosok dunia menunjukkan telah terjadinya globalisasi.
Fase selanjutnya ditandai dengan dominasi perdagangan kaum muslim di Asia dan Afrika. Kaum muslim membentuk jaringan perdagangan yang antara lain meliputi Jepang, Tiongkok, Vietnam, Indonesia, Malaka, India, Persia, pantai Afrika Timur, Laut Tengah, Venesia, dan Genoa. Di samping membentuk jaringan dagang, kaum pedagang muslim juga menyebarkan nilai-nilai agamanya, nama-nama, abjad, arsitek, nilai sosial dan budaya Arab ke warga dunia.
Fase selanjutnya ditandai dengan eksplorasi dunia secara besar-besaran oleh bangsa Eropa. Spanyol, Portugis, Inggris, dan Belanda adalah pelopor-pelopor eksplorasi ini. Hal ini didukung pula dengan terjadinya revolusi industri yang meningkatkan keterkaitan antar bangsa dunia. berbagai teknologi mulai ditemukan dan menjadi dasar perkembangan teknologi saat ini, seperti komputer dan internet. Pada saat itu, berkembang pula kolonialisasi di dunia yang membawa pengaruh besar terhadap difusi kebudayaan di dunia.
Semakin berkembangnya industri dan kebutuhan akan bahan baku serta pasar juga memunculkan berbagai perusahaan multinasional di dunia. Di Indinesia misalnya, sejak politik pintu terbuka, perusahaan-perusahaan Eropa membuka berbagai cabangnya di Indonesia. Freeport dan Exxon dari Amerika Serikat, Unilever dari Belanda, British Petroleum dari Inggris adalah beberapa contohnya. Perusahaan multinasional seperti ini tetap menjadi ikon globalisasi hingga saat ini.
Fase selanjutnya terus berjalan dan mendapat momentumnya ketika perang dingin berakhir dan komunisme di dunia runtuh. Runtuhnya komunisme seakan memberi pembenaran bahwa kapitalisme adalah jalan terbaik dalam mewujudkan kesejahteraan dunia. Implikasinya, negara negara di dunia mulai menyediakan diri sebagai pasar yang bebas. Hal ini didukung pula dengan perkembangan teknologi komunikasi dan transportasi. Alhasil, sekat-sekat antar negara pun mulai kabur.
Globalisasi Perekonomian
Globalisasi perekonomian merupakan suatu proses kegiatan ekonomi dan perdagangan, dimana negara-negara di seluruh dunia menjadi satu kekuatan pasar yang semakin terintegrasi dengan tanpa rintangan batas teritorial negara. Globalisasi perekonomian mengharuskan penghapusan seluruh batasan dan hambatan terhadap arus modal, barang dan jasa.
Ketika globalisasi ekonomi terjadi, batas-batas suatu negara akan menjadi kabur dan keterkaitan antara ekonomi nasional dengan perekonomian internasional akan semakin erat. Globalisasi perekonomian di satu pihak akan membuka peluang pasar produk dari dalam negeri ke pasar internasional secara kompetitif, sebaliknya juga membuka peluang masuknya produk-produk global ke dalam pasar domestik.
Menurut Tanri Abeng, perwujudan nyata dari globalisasi ekonomi antara lain terjadi dalam bentuk-bentuk berikut:
Globalisasi produksi, di mana perusahaan berproduksi di berbagai negara, dengan sasaran agar biaya produksi menajdi lebih rendah. Hal ini dilakukan baik karena upah buruh yang rendah, tarif bea masuk yang murah, infrastruktur yang memadai ataupun karena iklim usaha dan politik yang kondusif. Dunia dalam hal ini menjadi lokasi manufaktur global.
Globalisasi pembiayaan. Perusahaan global mempunyai akses untuk memperoleh pinjaman atau melakukan investasi (baik dalam bentuk portofolio ataupun langsung) di semua negara di dunia. Sebagai contoh, PT Telkom dalam memperbanyak satuan sambungan telepon, atau PT Jasa Marga dalam memperluas jaringan jalan tol telah memanfaatkan sistem pembiayaan dengan pola BOT (build-operate-transfer) bersama mitrausaha dari manca negara.
Globalisasi tenaga kerja. Perusahaan global akan mampu memanfaatkan tenaga kerja dari seluruh dunia sesuai kelasnya, seperti penggunaan staf profesional diambil dari tenaga kerja yang telah memiliki pengalaman internasional atau buruh kasar yang biasa diperoleh dari negara berkembang. Dengan globalisasi maka human movement akan semakin mudah dan bebas.
Globalisasi jaringan informasi. Masyarakat suatu negara dengan mudah dan cepat mendapatkan informasi dari negara-negara di dunia karena kemajuan teknologi, antara lain melalui: TV,radio,media cetak dll. Dengan jaringan komunikasi yang semakin maju telah membantu meluasnya pasar ke berbagai belahan dunia untuk barang yang sama. Sebagai contoh : KFC, celana jeans levi’s, atau hamburger melanda pasar dimana-mana. Akibatnya selera masyarakat dunia -baik yang berdomisili di kota ataupun di desa- menuju pada selera global.
Globalisasi Perdagangan. Hal ini terwujud dalam bentuk penurunan dan penyeragaman tarif serta penghapusan berbagai hambatan nontarif. Dengan demikian kegiatan perdagangan dan persaingan menjadi semakin cepat, ketat, dan fair.
Thompson mencatat bahwa kaum globalis mengklaim saat ini telah terjadi sebuah intensifikasi secara cepat dalam investasi dan perdagangan internasional. Misalnya, secara nyata perekonomian nasional telah menjadi bagian dari perekonomian global yang ditengarai dengan adanya kekuatan pasar dunia.
Dampak Positif Globalisasi Ekonomi
Produksi global dapat ditingkatkan
Pandangan ini sesuai dengan teori ‘Keuntungan Komparatif’ dari David Ricardo. Melalui spesialisasi dan perdagangan faktor-faktor produksi dunia dapat digunakan dengan lebih efesien, output dunia bertambah dan masyarakat akan memperoleh keuntungan dari spesialisasi dan perdagangan dalam bentuk pendapatan yang meningkat, yang selanjutnya dapat meningkatkan pembelanjaan dan tabungan.
Meningkatkan kemakmuran masyarakat dalam suatu negara
Perdagangan yang lebih bebas memungkinkan masyarakat dari berbagai negara mengimpor lebih banyak barang dari luar negeri. Hal ini menyebabkan konsumen mempunyai pilihan barang yang lebih banyak. Selain itu, konsumen juga dapat menikmati barang yang lebih baik dengan harga yang lebih rendah.
Meluaskan pasar untuk produk dalam negeri
Perdagangan luar negeri yang lebih bebas memungkinkan setiap negara memperoleh pasar yang jauh lebih luas dari pasar dalam negeri.
Dapat memperoleh lebih banyak modal dan teknologi yang lebih baik
Modal dapat diperoleh dari investasi asing dan terutama dinikmati oleh negara-negara berkembang karena masalah kekurangan modal dan tenaga ahli serta tenaga terdidik yang berpengalaman kebanyakan dihadapi oleh negara-negara berkembang.
Menyediakan dana tambahan untuk pembangunan ekonomi
Pembangunan sektor industri dan berbagai sektor lainnya bukan saja dikembangkan oleh perusahaan asing, tetapi terutamanya melalui investasi yang dilakukan oleh perusahaan swasta domestik. Perusahaan domestik ini seringkali memerlukan modal dari bank atau pasar saham. dana dari luar negeri terutama dari negara-negara maju yang memasuki pasar uang dan pasar modal di dalam negeri dapat membantu menyediakan modal yang dibutuhkan tersebut.
Dampak Negatif Globalisasi Ekonomi
Menghambat pertumbuhan sektor industri
Salah satu efek dari globalisasi adalah perkembangan sistem perdagangan luar negeri yang lebih bebas. Perkembangan ini menyebabkan negara-negara berkembang tidak dapat lagi menggunakan tarif yang tingi untuk memberikan proteksi kepada industri yang baru berkembang (infant industry). Dengan demikian, perdagangan luar negeri yang lebih bebas menimbulkan hambatan kepada negara berkembang untuk memajukan sektor industri domestik yang lebih cepat. Selain itu, ketergantungan kepada industri-industri yang dimiliki perusahaan multinasional semakin meningkat.
Memperburuk neraca pembayaran
Globalisasi cenderung menaikkan barang-barang impor. Sebaliknya, apabila suatu negara tidak mampu bersaing, maka ekspor tidak berkembang. Keadaan ini dapat memperburuk kondisi neraca pembayaran. Efek buruk lain dari globaliassi terhadap neraca pembayaran adalah pembayaran neto pendapatan faktor produksi dari luar negeri cenderung mengalami defisit. Investasi asing yang bertambah banyak menyebabkan aliran pembayaran keuntungan (pendapatan) investasi ke luar negeri semakin meningkat. Tidak berkembangnya ekspor dapat berakibat buruk terhadap neraca pembayaran.
Sektor keuangan semakin tidak stabil
Salah satu efek penting dari globalisasi adalah pengaliran investasi (modal) portofolio yang semakin besar. Investasi ini terutama meliputi partisipasi dana luar negeri ke pasar saham. Ketika pasar saham sedang meningkat, dana ini akan mengalir masuk, neraca pembayaran bertambah bak dan nilai uang akan bertambah baik. Sebaliknya, ketika harga-harga saham di pasar saham menurun, dana dalam negeri akan mengalir ke luar negeri, neraca pembayaran cenderung menjadi bertambah buruk dan nilai mata uang domestik merosot. Ketidakstabilan di sektor keuangan ini dapat menimbulkan efek buruk kepada kestabilan kegiatan ekonomi secara keseluruhan.
Memperburuk prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang
Apabila hal-hal yang dinyatakan di atas berlaku dalam suatu negara, maka dlam jangka pendek pertumbuhan ekonominya menjadi tidak stabil. Dalam jangka panjang pertumbuhan yang seperti ini akan mengurangi lajunya pertumbuhan ekonomi. Pendapatan nasional dan kesempatan kerja akan semakin lambat pertumbuhannya dan masalah pengangguran tidak dapat diatasi atau malah semakin memburuk. Pada akhirnya, apabila globalisasi menimbulkan efek buruk kepada prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang suatu negara, distribusi pendapatan menjadi semakin tidak adil dan masalah sosial-ekonomi masyarakat semakin bertambah buruk.
Dampak Globalisasi
Dampak positif globalisasi antara lain:
Mudah memperoleh informasi dan ilmu pengetahuan
Mudah melakukan komunikasi
Cepat dalam bepergian (mobilitas tinggi)
Menumbuhkan sikap kosmopolitan dan toleran
Memacu untuk meningkatkan kualitas diri
Mudah memenuhi kebutuhan
Dampak negatif globalisasi antara lain:
Informasi yang tidak tersaring
Perilaku konsumtif
Membuat sikap menutup diri, berpikir sempit
Pemborosan pengeluaran dan meniru perilaku yang buruk
Mudah terpengaruh oleh hal yang tidak sesuai dengan kebiasaan atau kebudayaan suatu negara
Narasumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Globalisasi
Tulisan ke-17 Softskill Bahasa Indonesia 2
Nama: Cahyadi Surya Graha
NPM: 21110500
Kelas: 3KB02
Tubuh manusia sebagian besar terdiri dari lemak dan otot, dua unsur inilah yang menjadi patokan berapakah berat badan ideal kita. Jika otot berkurang ataupun bertambah maka berat badan pun akan terpengaruh, sama halnya dengan berkurang dan bertambahnya lemak, berat badan jika akan ikut terpengaruh. Yang berbeda jika lemak anda tidak sehat.
Jadi bagaimanakah berat badan ideal?
Disarankan yang menjadi patokan adalah bentuk tubuh yang anda liat saat becermin, inilah tahap awal yang perlu anda lakukan. Sudahkah anda puas dengan bentuk tubuh anda tersebut? Atau masih merasa jika perut anda masih mengandung banyak lemak?
Masih banyak yang belum bisa menerima cara pandang seperti itu, dan masih ada saja yang memaksa untuk mengetahui Berapa berat badan ideal saya? , secara pribadi saya pernah merasakan di mana berat badan tetap, berat badan 59kg dengan sedikit lemak. Tapi cukup ideal menurut saya. Tapi saya juga pernah memiliki berat badan sama yaitu 59kg namun cukup banyak lemak dan membuat kancing celana saya sasah terpasang. Padahal tinggi saya sama, berat badan juga tetap 59kg, yang membedakan adalah kondisinya. Yang satunya ideal sedangkan satunya lagi tidak. Apakah masih ada berat badan ideal? Jawabannya adalah TIDAK.
Selain bercermin, anda juga dapat menghitung jumlah lemak di dalam tubuh anda menggunakan peralatan khusus semisal fat monitor. Normalnya, kadar lemak pada pria yakni 15-20% dan pada wanita adalah 20-25%. Sehingga kadar lemak yang dapat membuat tubuh lebih berbentuk dan dikatakan bagus yaki 15-20% untuk pria dan 10-15% pada wanita.
Membentuk tubuh dengan berolahraga dan fitnes dilakukan untuk 2 hal berikut, meningkatkan jumlah otot dan menurunkan timbunan lemak. Berat otot akan bertambah sehingga tubuh menjadi lebih berbentuk. Jadi diasumsikan otot anda bertambah 1kg, dan kadar lemak berkurang 1kg. Ukuran celana mungkin saja mengecil tetapi berat badan anda tidak mengalami perubahan. Jadi bila anda ingin memiliki tubuh ideal, angka ditimbangan bukanlah patokan yang benar dikarenakan cukup banyak faktor yang membuat perubahan pada berat badan seseorang.
nah,,apakah berat badan anda sudah ideal? tetapi juga jangan terlalu memfonis diri sendiri untuk melakukan diet dengan cara tidak benar. apapun bentuk tubuh kita yang penting kita sehat. itu yang paling penting.
NPM: 21110500
Kelas: 3KB02
Berapakah Berat Badan ideal Anda?
Tubuh manusia sebagian besar terdiri dari lemak dan otot, dua unsur inilah yang menjadi patokan berapakah berat badan ideal kita. Jika otot berkurang ataupun bertambah maka berat badan pun akan terpengaruh, sama halnya dengan berkurang dan bertambahnya lemak, berat badan jika akan ikut terpengaruh. Yang berbeda jika lemak anda tidak sehat.
Jadi bagaimanakah berat badan ideal?
Disarankan yang menjadi patokan adalah bentuk tubuh yang anda liat saat becermin, inilah tahap awal yang perlu anda lakukan. Sudahkah anda puas dengan bentuk tubuh anda tersebut? Atau masih merasa jika perut anda masih mengandung banyak lemak?
Masih banyak yang belum bisa menerima cara pandang seperti itu, dan masih ada saja yang memaksa untuk mengetahui Berapa berat badan ideal saya? , secara pribadi saya pernah merasakan di mana berat badan tetap, berat badan 59kg dengan sedikit lemak. Tapi cukup ideal menurut saya. Tapi saya juga pernah memiliki berat badan sama yaitu 59kg namun cukup banyak lemak dan membuat kancing celana saya sasah terpasang. Padahal tinggi saya sama, berat badan juga tetap 59kg, yang membedakan adalah kondisinya. Yang satunya ideal sedangkan satunya lagi tidak. Apakah masih ada berat badan ideal? Jawabannya adalah TIDAK.
Selain bercermin, anda juga dapat menghitung jumlah lemak di dalam tubuh anda menggunakan peralatan khusus semisal fat monitor. Normalnya, kadar lemak pada pria yakni 15-20% dan pada wanita adalah 20-25%. Sehingga kadar lemak yang dapat membuat tubuh lebih berbentuk dan dikatakan bagus yaki 15-20% untuk pria dan 10-15% pada wanita.
Membentuk tubuh dengan berolahraga dan fitnes dilakukan untuk 2 hal berikut, meningkatkan jumlah otot dan menurunkan timbunan lemak. Berat otot akan bertambah sehingga tubuh menjadi lebih berbentuk. Jadi diasumsikan otot anda bertambah 1kg, dan kadar lemak berkurang 1kg. Ukuran celana mungkin saja mengecil tetapi berat badan anda tidak mengalami perubahan. Jadi bila anda ingin memiliki tubuh ideal, angka ditimbangan bukanlah patokan yang benar dikarenakan cukup banyak faktor yang membuat perubahan pada berat badan seseorang.
nah,,apakah berat badan anda sudah ideal? tetapi juga jangan terlalu memfonis diri sendiri untuk melakukan diet dengan cara tidak benar. apapun bentuk tubuh kita yang penting kita sehat. itu yang paling penting.
Tulisan ke-16 Softskill Bahasa Indonesia 2
Nama: Cahyadi Surya Graha
NPM: 21110500
Kelas: 3KB02
Manajemen sistem informasi pendidikan adalah sistem yang didisain untuk kebutuhan
manajemen dalam upaya mendukung fungsi-fungsi dan aktivitas manajemen pada suatu
organisasi pendidikan.
Tujuan dari dilaksanakannya manajemen sistem informasi pendidikan adalah sebagai pendukung kegiatan fungsi manajemen seperti planning, organizing, staffing, directing, evaluating, coordinating, dan budgeting dalam rangka menunjang tercapainya sasaran dan tujuan fungsi-fungsi operasional dalam organisasi pendidikan.
Seperti yang kita ketahui ide membangun sistem informasi sekolah sangat erat dengan konsep dasar dari sistem pendidikan. Di negara kita Indonesia, sistem pendidikan menurut Undang-Undang nomor 20 tahun 2003 dikatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Berdasarkan jenjang pendidikan yang di dapat terdiri atas 3 (tiga) klasifikasi, yaitu: pendidikan dasar, menengah dan pendidikan tinggi. Jenjang pendidikan dasar yang kita ketahui antara lain: pendidikan sekolah dasar / Madsarah Ibtidaiyah dan sekolah tingkat pertama / Madrasah tsanawiyah. Pendidikan menengah terdiri atas pendidikan menengah umum dan pendidikan menengah kejuruan, sedang bentuk dari Pendidikan menengah dapat berbentuk Sekolah Menengah Atas (SMA), Madrasah Aliyah (MA), Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK), dan Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK), atau bentuk lain yang sederajat. Adapun Pendidikan tinggi merupakan jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang mencakup program pendidikan diploma, sarjana, magister, spesialis, dan doktor yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi.
Dari konsep dasar tersebut di atas, dapat kita melihat bahwa untuk suasana belajar dan proses pembelajaran terdapat 3 (tiga) hal penting yaitu :
1.) Adanya Peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi
diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan
tertentu.
2.) Adanya mata pelajaran yang akan di pelajari, dan
3.) Adanya Pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru, dosen, konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya, serta berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan.
Domain utama dari unsur proses belajar tersebut di atas, tentunya akan memiliki batas yang menaunginya yaitu :
1.) Peran orang tua siswa yang dalam proses belajar mengajar merupakan salah satu unsur yang memberikan arahan bagi siswa dalam menyelesaikan proses belajarnya. Adapun fungsi kontrol atas proses belajar dan mengajar ini peran orang tua siswa di wujudkan menjadi suatu komite sekolah yang tugas dan fungsinya mengontrol semua sistem yang terdapat di sekolah, dari pihak eksternal, serta mempromosikan sekolah ke lingkungan luar sekolah, melakukan rapat dengan para orang tua siswa baik di awal penerimaan siswa baru maupun rapat yang ada kaitannya di luar sekolah.
2.) Peran Depdiknas
3.) Lingkungan sekolah yang merupakan batas yang dapat memberikan kontribusi langsung
maupun tidak langsung terhadap kualitas pendidikan tersebut.
4.) Sarana dan Prasarana yang ada di sekolah tersebut dapat memberikan kontribusi dalam pengembangan sistem yang ada disekolah tersebut, dan merupakan salah satu pendukung perkembangan sekolah.
5.) Standarisasi dan pengawasan merupakan salah satu point penting yang memberikan dukungan sistem sekolah ke arah yang lebih baik.
6.) Dana Pendidikan
NPM: 21110500
Kelas: 3KB02
Manajemen Sistem Informasi Pendidikan
Manajemen sistem informasi pendidikan adalah sistem yang didisain untuk kebutuhan
manajemen dalam upaya mendukung fungsi-fungsi dan aktivitas manajemen pada suatu
organisasi pendidikan.
Tujuan dari dilaksanakannya manajemen sistem informasi pendidikan adalah sebagai pendukung kegiatan fungsi manajemen seperti planning, organizing, staffing, directing, evaluating, coordinating, dan budgeting dalam rangka menunjang tercapainya sasaran dan tujuan fungsi-fungsi operasional dalam organisasi pendidikan.
Seperti yang kita ketahui ide membangun sistem informasi sekolah sangat erat dengan konsep dasar dari sistem pendidikan. Di negara kita Indonesia, sistem pendidikan menurut Undang-Undang nomor 20 tahun 2003 dikatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Berdasarkan jenjang pendidikan yang di dapat terdiri atas 3 (tiga) klasifikasi, yaitu: pendidikan dasar, menengah dan pendidikan tinggi. Jenjang pendidikan dasar yang kita ketahui antara lain: pendidikan sekolah dasar / Madsarah Ibtidaiyah dan sekolah tingkat pertama / Madrasah tsanawiyah. Pendidikan menengah terdiri atas pendidikan menengah umum dan pendidikan menengah kejuruan, sedang bentuk dari Pendidikan menengah dapat berbentuk Sekolah Menengah Atas (SMA), Madrasah Aliyah (MA), Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK), dan Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK), atau bentuk lain yang sederajat. Adapun Pendidikan tinggi merupakan jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang mencakup program pendidikan diploma, sarjana, magister, spesialis, dan doktor yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi.
Dari konsep dasar tersebut di atas, dapat kita melihat bahwa untuk suasana belajar dan proses pembelajaran terdapat 3 (tiga) hal penting yaitu :
1.) Adanya Peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi
diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan
tertentu.
2.) Adanya mata pelajaran yang akan di pelajari, dan
3.) Adanya Pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru, dosen, konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya, serta berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan.
Domain utama dari unsur proses belajar tersebut di atas, tentunya akan memiliki batas yang menaunginya yaitu :
1.) Peran orang tua siswa yang dalam proses belajar mengajar merupakan salah satu unsur yang memberikan arahan bagi siswa dalam menyelesaikan proses belajarnya. Adapun fungsi kontrol atas proses belajar dan mengajar ini peran orang tua siswa di wujudkan menjadi suatu komite sekolah yang tugas dan fungsinya mengontrol semua sistem yang terdapat di sekolah, dari pihak eksternal, serta mempromosikan sekolah ke lingkungan luar sekolah, melakukan rapat dengan para orang tua siswa baik di awal penerimaan siswa baru maupun rapat yang ada kaitannya di luar sekolah.
2.) Peran Depdiknas
3.) Lingkungan sekolah yang merupakan batas yang dapat memberikan kontribusi langsung
maupun tidak langsung terhadap kualitas pendidikan tersebut.
4.) Sarana dan Prasarana yang ada di sekolah tersebut dapat memberikan kontribusi dalam pengembangan sistem yang ada disekolah tersebut, dan merupakan salah satu pendukung perkembangan sekolah.
5.) Standarisasi dan pengawasan merupakan salah satu point penting yang memberikan dukungan sistem sekolah ke arah yang lebih baik.
6.) Dana Pendidikan
Tulisan ke-15 Softskill Bahasa Indonesia 2
Nama: Cahyadi Surya Graha
NPM: 21110500
Kelas: 3KB02
Indonesia memililiki perusahaan multinasional terbanyak di Asean! Menakjubkan ! Hal tersebut berdasarkan hasil dari analisis keragaman geografi dan ekonomi yang dilakukan lembaga konsultan Boston Consulting Group (BCG) diperkirakan akan muncul 50 perusahaan di Asia Tenggara yang menjadi penguasa baru pasar di kawasannya.
Perusahaan asal Indonesia dan Malaysia akan menjadi penyumbang terbanyak, masing-masing 12 perusahaan yang bakal muncul di kancah Asia Tenggara, bahkan dunia. Perusahaan dari dua negara itu mengalahkan negara-negara lain yang sebagian besar merupakan anggota ASEAN. Contohnya saja Singapura dan Thailand hanya mampu menghasilkan masing-masing 11 calon perusahaan multinasional.
Contoh Perusahaan Multinasional diIndomesia:
*)Coca-Cola Bottling Indonesia merupakan salah satu produsen dan distributor minuman ringan terkemuka di Indonesia.Perusahaan ini memproduksi dan mendistribusikan produk-produk berlisensi dari The Coca-Cola Company.
*)Philips
*)Nike,Inc.
*)Honda
*)Nokia
*)Shell
*)Adidas
*)IBM
*)HSBC
*)dan lain-lain
Perkembangan Perusahaan Multinasional
Dalam perkembangannya, selain memberikan manfaat bagi perekonomian suatu negara ternyata perusahaan multinasional juga turut berperan sebagai penghambat karena dampak negatif yang ditimbulkannya. Terlepas dari perdebatan mana yang lebih dominan, manfaat atau kerugiannya, yang pasti harus dipikirkan bersama cara-cara untuk menanggulangi dampak negatif dari adanya perusahaan multinasional.
Saat ini pertumbuhan Perusahaan Multinasional (Multinational Corporations) semakin berkembang pesat. Eksistensi Multinational Corporations sendiri sudah ada sejak lama, bahkan sejak sebelum Perang Dunia I dimulai. Sejak awal kehadirannya, hingga pertengahan tahun 1980an MNC sudah tumbuh berkali-kali lipat lebih cepat dibandingkan pertumbuhan perdagangan dunia. MNC memiliki jenis-jenis yang beragam, mulai dari perusahaan eksplorasi tambang migas dan mineral, perusahaan-perusahaan manufaktur, hingga ke bidang pendidikan serta gerai-gerai pangan seperti kafe.
Dampak Positif Perusahaan Multinasional
*) yang paling sering disebut-sebut sebagai sumbangan positif penanaman modal asing ini adalah, peranannya dalam mengisimakalah adedidikirawan kekosongan atau kekurangan sumber daya antara tingkat investasi yang ditargetkan dengan jumlah actual “tabungan domestik” yang dapat dimobilisasikan.
*) dengan memungut pajak atas keuntungan perusahaan multinasional dan ikut serta secara financial dalam kegiatan-kegiatan mereka di dalam negeri, pemerintah Negara-negara berkembang berharap bahwa mereka akan dapat turut memobilisasikan sumber-sumber financial dalam rangka membiayai proyek-proyek pembangunan secara lebih baik.
*) perusahaan multinasional tersebut tidak hanya akan menyediakan sumber-sumber finansial dan pabrik-pabrik baru saja kepada Negara-negara miskin yang bertindak sebagai tuan rumah, akan tetapi mereka juga menyediakan suatu “paket” sumber daya yang dibutuhkan bagi proses pembangunan secara keseluruhan, termasuk juga pengalamanmakalah adedidikirawan dan kecakapan manajerial, kemampuan kewirausahaan, yang pada akhirnya nanti dapat dimanifestasikan dan diajarkan kepada pengusaha-pengusaha domestik
*) perusahaan multinasional juga berguna untuk mendidik para manajer lokal agar mengetahui strategi dalam makalah adedidikirawanrangka membuat relasi dengan bank-bank luar negeri, mencari alternative pasokan sumber daya, serta memperluas jaringan-jaringan pemasaran sampai ke tingkat internasional.
*) perusahaan multinasional akan membawa pengetahuan dan teknologi yang tentu saja dinilai sangat maju dan maju oleh Negara berkembang mengenai proses produksi sekaligus memperkenalkan mesin-mesin dan peralatan modern kepada Negara-negara dunia ketiga.
Dampak Negatif Perusahaan Multinasional
Selain dampak positif yang telah dikatakan diatas, tentu saja dalam pelaksanaan kegiatan ekonominya, perusahaan multinasional juga mempunyai dampak negatif yang terjadi pada Negara tamu. Pada umumnya pasar yang menjadi sasaran pemasaran makalah adedidikirawanperusahaan multinasional ini memang adalah Negara-negara yang notabenenya adalah Negara-negara yang sedang berkembang atau Negara-negara dunia ketiga. Hal ini mereka lakukan karena Negara-negara dunia ketiga ini dinilai belum mempunyai perlindungan yang baik atau belum mempunyai “kekuatan” yang cukup untuk menolak “kekuatan” daripada perusahaan-perusahaan raksasa multinasional ini sehingga bukan tidak mungkin mereka bisa melakukan intervensi terhadap pemerintahan yang dilangsungkan oleh Negara yang bersangkutan, atau dengan kata lain Negara-negara ini menghadapi dilema di mana sebagian besar negara terlalu lemah untuk menerapkan prinsip aturan hukum, dan juga perusahaan-perusahaan raksasa ini sangat kuat menjalankan kepentingan ekonomi untuk keuntungan mereka sendiri.
NPM: 21110500
Kelas: 3KB02
PERUSAHAAN MULTINASIONAL INDONESIA
Indonesia memililiki perusahaan multinasional terbanyak di Asean! Menakjubkan ! Hal tersebut berdasarkan hasil dari analisis keragaman geografi dan ekonomi yang dilakukan lembaga konsultan Boston Consulting Group (BCG) diperkirakan akan muncul 50 perusahaan di Asia Tenggara yang menjadi penguasa baru pasar di kawasannya.
Perusahaan asal Indonesia dan Malaysia akan menjadi penyumbang terbanyak, masing-masing 12 perusahaan yang bakal muncul di kancah Asia Tenggara, bahkan dunia. Perusahaan dari dua negara itu mengalahkan negara-negara lain yang sebagian besar merupakan anggota ASEAN. Contohnya saja Singapura dan Thailand hanya mampu menghasilkan masing-masing 11 calon perusahaan multinasional.
Contoh Perusahaan Multinasional diIndomesia:
*)Coca-Cola Bottling Indonesia merupakan salah satu produsen dan distributor minuman ringan terkemuka di Indonesia.Perusahaan ini memproduksi dan mendistribusikan produk-produk berlisensi dari The Coca-Cola Company.
*)Philips
*)Nike,Inc.
*)Honda
*)Nokia
*)Shell
*)Adidas
*)IBM
*)HSBC
*)dan lain-lain
Perkembangan Perusahaan Multinasional
Dalam perkembangannya, selain memberikan manfaat bagi perekonomian suatu negara ternyata perusahaan multinasional juga turut berperan sebagai penghambat karena dampak negatif yang ditimbulkannya. Terlepas dari perdebatan mana yang lebih dominan, manfaat atau kerugiannya, yang pasti harus dipikirkan bersama cara-cara untuk menanggulangi dampak negatif dari adanya perusahaan multinasional.
Saat ini pertumbuhan Perusahaan Multinasional (Multinational Corporations) semakin berkembang pesat. Eksistensi Multinational Corporations sendiri sudah ada sejak lama, bahkan sejak sebelum Perang Dunia I dimulai. Sejak awal kehadirannya, hingga pertengahan tahun 1980an MNC sudah tumbuh berkali-kali lipat lebih cepat dibandingkan pertumbuhan perdagangan dunia. MNC memiliki jenis-jenis yang beragam, mulai dari perusahaan eksplorasi tambang migas dan mineral, perusahaan-perusahaan manufaktur, hingga ke bidang pendidikan serta gerai-gerai pangan seperti kafe.
Dampak Positif Perusahaan Multinasional
*) yang paling sering disebut-sebut sebagai sumbangan positif penanaman modal asing ini adalah, peranannya dalam mengisimakalah adedidikirawan kekosongan atau kekurangan sumber daya antara tingkat investasi yang ditargetkan dengan jumlah actual “tabungan domestik” yang dapat dimobilisasikan.
*) dengan memungut pajak atas keuntungan perusahaan multinasional dan ikut serta secara financial dalam kegiatan-kegiatan mereka di dalam negeri, pemerintah Negara-negara berkembang berharap bahwa mereka akan dapat turut memobilisasikan sumber-sumber financial dalam rangka membiayai proyek-proyek pembangunan secara lebih baik.
*) perusahaan multinasional tersebut tidak hanya akan menyediakan sumber-sumber finansial dan pabrik-pabrik baru saja kepada Negara-negara miskin yang bertindak sebagai tuan rumah, akan tetapi mereka juga menyediakan suatu “paket” sumber daya yang dibutuhkan bagi proses pembangunan secara keseluruhan, termasuk juga pengalamanmakalah adedidikirawan dan kecakapan manajerial, kemampuan kewirausahaan, yang pada akhirnya nanti dapat dimanifestasikan dan diajarkan kepada pengusaha-pengusaha domestik
*) perusahaan multinasional juga berguna untuk mendidik para manajer lokal agar mengetahui strategi dalam makalah adedidikirawanrangka membuat relasi dengan bank-bank luar negeri, mencari alternative pasokan sumber daya, serta memperluas jaringan-jaringan pemasaran sampai ke tingkat internasional.
*) perusahaan multinasional akan membawa pengetahuan dan teknologi yang tentu saja dinilai sangat maju dan maju oleh Negara berkembang mengenai proses produksi sekaligus memperkenalkan mesin-mesin dan peralatan modern kepada Negara-negara dunia ketiga.
Dampak Negatif Perusahaan Multinasional
Selain dampak positif yang telah dikatakan diatas, tentu saja dalam pelaksanaan kegiatan ekonominya, perusahaan multinasional juga mempunyai dampak negatif yang terjadi pada Negara tamu. Pada umumnya pasar yang menjadi sasaran pemasaran makalah adedidikirawanperusahaan multinasional ini memang adalah Negara-negara yang notabenenya adalah Negara-negara yang sedang berkembang atau Negara-negara dunia ketiga. Hal ini mereka lakukan karena Negara-negara dunia ketiga ini dinilai belum mempunyai perlindungan yang baik atau belum mempunyai “kekuatan” yang cukup untuk menolak “kekuatan” daripada perusahaan-perusahaan raksasa multinasional ini sehingga bukan tidak mungkin mereka bisa melakukan intervensi terhadap pemerintahan yang dilangsungkan oleh Negara yang bersangkutan, atau dengan kata lain Negara-negara ini menghadapi dilema di mana sebagian besar negara terlalu lemah untuk menerapkan prinsip aturan hukum, dan juga perusahaan-perusahaan raksasa ini sangat kuat menjalankan kepentingan ekonomi untuk keuntungan mereka sendiri.
Tulisan ke-14 Softskill Bahasa Indonesia 2
Nama: Cahyadi Surya Graha
NPM: 21110500
Kelas: 3KB02
Metode atau model pembelajaran jigsaw adalah sebuah tehnik pembelajaran kooperatif dimana siswa, bukan guru, yang memiliki tanggung jawab lebih besar dalam pelaksanaan pembelajaran. Adapun tujuan dari medel pembelajaran jigsaw ini adalah untuk mengembangkan kerja tim, ketrampilan belajar kooperatif, dan menguasai pengetahuan secara mendalam yang tidak mungkin diperoleh bila mereka mencoba untuk mempelajari semua materi sendirian.
Berikut ini adalah skenario kegiatan metode pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran jigsaw :
Keterangan :
# 5″ pertama, guru akan memberikan penjelasan tentang metode pembelajaran yang akan dilaksanakan termasuk bidang studi apa yang akan menjadi pokok bahasan
# 6″ kedua, guru akan membagi siswa menjadi beberapa kelompok serta menjelaskan tugas untuk masing-masing kelompok. Kelompok ini disebut kelompok awal
# Siswa diberi kesempatan untuk membaca materi selama 7″ dan diharapkan siswa dapat menyerap informasi sebanyak-banyaknya pada kesempatan ini
# kemudian siswa diberi Lembar Kerja (LK) dan diberi waktu 8″ untuk mengerjakan lembar kerja tersebut
# Setiap siswa dalam satu kelompok menyebar/pindah ke kelompok lain untuk mendapatkan informasi sebanyak-banyaknya mengenai materi yang dipelajari oleh kelompok lain. Siswa diberi kesempatan untuk berpindah-pindah kelompok selama 10″ dan siswa diharapkan dapat menyerap dan mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya dari kelompok lain.
# Siswa kembali ke kelompok awal untuk mendiskusikan informasi yang diperoleh selama 10″.
# Kemudian salah satu anggota kelompok berlatih untuk memasukkan data ke komputer dengan menggunakan program inspiration selama 20″. Setelah itu siswa akan mebuat peta konsep di komputer dan kelompok lain akan memasukkan informasi ke chart yang telah disediakan. Pada tahap ini siswa diberikan waktu selama 20″ untuk menyelesaikan tugasnya
# Pada 5″ terakhir guru akan memberikan penguatan dari tugas yang harus dikerjakan siswa di rumah.
NPM: 21110500
Kelas: 3KB02
Model Pembelajaran Jigsaw
Berikut ini adalah skenario kegiatan metode pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran jigsaw :
Keterangan :
# 5″ pertama, guru akan memberikan penjelasan tentang metode pembelajaran yang akan dilaksanakan termasuk bidang studi apa yang akan menjadi pokok bahasan
# 6″ kedua, guru akan membagi siswa menjadi beberapa kelompok serta menjelaskan tugas untuk masing-masing kelompok. Kelompok ini disebut kelompok awal
# Siswa diberi kesempatan untuk membaca materi selama 7″ dan diharapkan siswa dapat menyerap informasi sebanyak-banyaknya pada kesempatan ini
# kemudian siswa diberi Lembar Kerja (LK) dan diberi waktu 8″ untuk mengerjakan lembar kerja tersebut
# Setiap siswa dalam satu kelompok menyebar/pindah ke kelompok lain untuk mendapatkan informasi sebanyak-banyaknya mengenai materi yang dipelajari oleh kelompok lain. Siswa diberi kesempatan untuk berpindah-pindah kelompok selama 10″ dan siswa diharapkan dapat menyerap dan mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya dari kelompok lain.
# Siswa kembali ke kelompok awal untuk mendiskusikan informasi yang diperoleh selama 10″.
# Kemudian salah satu anggota kelompok berlatih untuk memasukkan data ke komputer dengan menggunakan program inspiration selama 20″. Setelah itu siswa akan mebuat peta konsep di komputer dan kelompok lain akan memasukkan informasi ke chart yang telah disediakan. Pada tahap ini siswa diberikan waktu selama 20″ untuk menyelesaikan tugasnya
# Pada 5″ terakhir guru akan memberikan penguatan dari tugas yang harus dikerjakan siswa di rumah.
Tulisan ke-13 Softskill Bahasa Indonesia 2
Nama: Cahyadi Surya Graha
NPM: 21110500
Kelas: 3KB02
Salah satu hasil karya rakyat bangsa yang sampai saat ini masih membuat dunia terkagum-kagum dan bahkan terpesona adalah Batik. Batik merupakan produk budaya Indonesia yang sangat unik dan merupakan kekayaan budaya yang harus dilestarikan dan dibudidayakan. Selain itu, Busana Batik juga merupakan salah satu solusi potensial untuk mendongkrak devisa negara melalui revitalisasi industri kecil dan menengah. Hingga kini Busana Batik digunakan sebagai pakaian yang sangat eksotis. Khususnya karena Model Batik dan motifnya yang unik dan beragam baik itu di mata masyarakat pribumi sendiri ataupun pendatang asing dan tidak terkecuali masisir.
Dalam proses pembuatannya, Baju Batik ternyata memakan proses yang cukup lama dan rumit. Mulai dari pemilihan kain yang bagus dan sesuai, kemudian obat batik, dan penyablonan atau pengecatan/pelukisan seni batik. Adapun prosesnya, dimulai dari pembuatan pola, kemudian penutupan dan pewarnaan dilakukan berulang-ulang hingga mendapat hasil yang diinginkan. Proses penutupan kain dengan bahan malam atau semacam bahan lilin dilakukan agar pori-pori kain tidak terwarnai. Alat yang digunakan untuk proses penutupan adalah Canting, Anglo atau kompor dan wajan kecil untuk memanasi malam. Namun yang paling rumit adalah Mode Batik canting karena membutuhkan ketrampilan yang khusus dan sedikit orang yang mampu untuk membuat batik canting. Rata-rata masyarakat yang terampil dalam menghasilkan produksi batik canting adalah masyarakat di daerah Pekalongan, Surakarta dan Jogjakarta.
Keunikan seni batik atau Mode Batik sendiri dapat dilihat motifnya yang beraneka ragam mulai dari motif yang bernuansa klasik hingga modern. Definisi dari motif adalah corak-corak hiasan yang digunakan dalam proses melukis atau menerapkan batik.
Para panelis dan perancang mode internasional seperti Jepang mengakui bahwa Model Batik bisa memberikan sebuah inspirasi tersendiri dalam menghasilkan sebuah trend pakaian bertaraf internasional. Banyak sekali trend baju kontemporer yang mulai berkiblat dan memanfaatkan seni batik. Hingga saat ini minat masyarakat mancanegara terhadap batik sangatlah besar.
Namun sepertinya Baju Batik yang merupakan produk peradaban dan kebudayaan Nusantara kita sedang hampir mengalami 'kecolongan'. Seni Batik kurang terperhatikan untuk diberdayakan sebagai sumber devisa yang sangat potensial. Jika kondisi ini kita relakan berjalan dengan apa adanya, maka bisa diprediksikan negara kita akan mengalami kerugian yang sangat memprihatinkan. Kerugian tersebut tidak hanya dari segi materi yang mana bisa kita daya gunakan untuk mendongkrak devisa negara melalui sektor pariwisata maupun ekspor-impor. melainkan juga kerugian dari segi keotentikannya sebagai produk peradaban bangsa Indonesia akan terancam semakin samar di mata dunia internasioanal dan lama kelamaan akan luntur ditelan zaman.
Betapa tidak, batik yang selama ini telah menjadi maskot visualisasi kekayaan budaya kita di mata dunia mulai mengabur originalitasnya sebagai salah satu kekayaan khazanah budaya Nusantara (Batik Modern ). Bahkan ironisnya, batik siap "diserobot" oleh negara lain sebagai produk original negara mereka. Namun yang terpenting, apakah kita sang penerus tongkat estafeta kehidupan bangsa tahu atau setidaknya peduli dengan fakta ini?. Mungkin bisa dibilang sedikit sekali yang peduli akan hal tersebut karena mayoritas masyarakat kita masih memandang batik sebelah mata. Begitu pula halnya dengan pemerintah kita yang kurang intens atau peduli dengan industri perbatikan Nusantara. Padahal jika masyarakat dan pemerintah mau dan bersama-sama peduli, pasti sekarang bahkan mungkin sudah sejak lama, batik menjadi sebuah karya dan primadona masyarakat dunia
Sumber: pii-mesir.org Written by Siti Majidah (Kru Musafir)
NPM: 21110500
Kelas: 3KB02
BATIK
Salah satu hasil karya rakyat bangsa yang sampai saat ini masih membuat dunia terkagum-kagum dan bahkan terpesona adalah Batik. Batik merupakan produk budaya Indonesia yang sangat unik dan merupakan kekayaan budaya yang harus dilestarikan dan dibudidayakan. Selain itu, Busana Batik juga merupakan salah satu solusi potensial untuk mendongkrak devisa negara melalui revitalisasi industri kecil dan menengah. Hingga kini Busana Batik digunakan sebagai pakaian yang sangat eksotis. Khususnya karena Model Batik dan motifnya yang unik dan beragam baik itu di mata masyarakat pribumi sendiri ataupun pendatang asing dan tidak terkecuali masisir.
Dalam proses pembuatannya, Baju Batik ternyata memakan proses yang cukup lama dan rumit. Mulai dari pemilihan kain yang bagus dan sesuai, kemudian obat batik, dan penyablonan atau pengecatan/pelukisan seni batik. Adapun prosesnya, dimulai dari pembuatan pola, kemudian penutupan dan pewarnaan dilakukan berulang-ulang hingga mendapat hasil yang diinginkan. Proses penutupan kain dengan bahan malam atau semacam bahan lilin dilakukan agar pori-pori kain tidak terwarnai. Alat yang digunakan untuk proses penutupan adalah Canting, Anglo atau kompor dan wajan kecil untuk memanasi malam. Namun yang paling rumit adalah Mode Batik canting karena membutuhkan ketrampilan yang khusus dan sedikit orang yang mampu untuk membuat batik canting. Rata-rata masyarakat yang terampil dalam menghasilkan produksi batik canting adalah masyarakat di daerah Pekalongan, Surakarta dan Jogjakarta.
Keunikan seni batik atau Mode Batik sendiri dapat dilihat motifnya yang beraneka ragam mulai dari motif yang bernuansa klasik hingga modern. Definisi dari motif adalah corak-corak hiasan yang digunakan dalam proses melukis atau menerapkan batik.
Para panelis dan perancang mode internasional seperti Jepang mengakui bahwa Model Batik bisa memberikan sebuah inspirasi tersendiri dalam menghasilkan sebuah trend pakaian bertaraf internasional. Banyak sekali trend baju kontemporer yang mulai berkiblat dan memanfaatkan seni batik. Hingga saat ini minat masyarakat mancanegara terhadap batik sangatlah besar.
Namun sepertinya Baju Batik yang merupakan produk peradaban dan kebudayaan Nusantara kita sedang hampir mengalami 'kecolongan'. Seni Batik kurang terperhatikan untuk diberdayakan sebagai sumber devisa yang sangat potensial. Jika kondisi ini kita relakan berjalan dengan apa adanya, maka bisa diprediksikan negara kita akan mengalami kerugian yang sangat memprihatinkan. Kerugian tersebut tidak hanya dari segi materi yang mana bisa kita daya gunakan untuk mendongkrak devisa negara melalui sektor pariwisata maupun ekspor-impor. melainkan juga kerugian dari segi keotentikannya sebagai produk peradaban bangsa Indonesia akan terancam semakin samar di mata dunia internasioanal dan lama kelamaan akan luntur ditelan zaman.
Betapa tidak, batik yang selama ini telah menjadi maskot visualisasi kekayaan budaya kita di mata dunia mulai mengabur originalitasnya sebagai salah satu kekayaan khazanah budaya Nusantara (Batik Modern ). Bahkan ironisnya, batik siap "diserobot" oleh negara lain sebagai produk original negara mereka. Namun yang terpenting, apakah kita sang penerus tongkat estafeta kehidupan bangsa tahu atau setidaknya peduli dengan fakta ini?. Mungkin bisa dibilang sedikit sekali yang peduli akan hal tersebut karena mayoritas masyarakat kita masih memandang batik sebelah mata. Begitu pula halnya dengan pemerintah kita yang kurang intens atau peduli dengan industri perbatikan Nusantara. Padahal jika masyarakat dan pemerintah mau dan bersama-sama peduli, pasti sekarang bahkan mungkin sudah sejak lama, batik menjadi sebuah karya dan primadona masyarakat dunia
Sumber: pii-mesir.org Written by Siti Majidah (Kru Musafir)
Tulisan ke-12 Softskill Bahasa Indonesia 2
Nama: Cahyadi Surya Graha
NPM: 21110500
Kelas: 3KB02
SISTEM KETAHANAN NASIONAL PADA MASA ORDE BARU DAN REFORMASI
-Perkembangan Ketahanan Nasional-
Istilah ketahanan nasional sudah dikenal diseluruh Indonesia. Ketahanan Nasional baru dikenal sejak permulaan tahun 60 an. Pada saat itu istilah itu belum diberi definisi tertentu, dan belum pula disusun konsepsi secara lengkap dan menyeluruh tentang ketahanan nasional. Istilah ketahanan nasional pada waktu itu digunakan dalam rangka pembahasan masalah pembinaan teritorial atau masalah pertahanan keamanan pada umumnya.
Banyak instansi maupun perorangan pada waktu itu menggunakan istilah ketahanan nasional, namun lembaga yang secara serius dan terus-menerus mempelajari dan membahas masalah ketahanan nasional adalah lembaga pertahanan nasional atau lemhanas. Sejak Lemhanas didirikan pada tahun 1965, masalah ketahanan nasional selalu memperoleh perhatian yang besar. Sejak mulai dengan membahas masalah ketahanan nasional sampai sekarang, telah dihasilkan tiga konsepsi. Pengertian atau definisi pertama Lemhanas, yang disebut dalam konsep 1968 adalah sebagai berikut :
Ketahanan nasional adalah keuletan dan daya tahan kita dalam menghadapi segala kekuatan baik yang datang dari luar maupun dari dalam yang langsung maupun tidak langsung membahayakan kelangsungan hidup Negara dan bangsa Indonesia. Pengertian kedua dari Lemhanas yang disebut dalam ketahanan nasional konsepsi tahun 1969 merupakan penyempurnaan dari konsepsi pertama yaitu :
Ketahanan nasional adalah keuletan dan daya tahan suatu bangsa yang mengandung kemampuan untuk memperkembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi segala ancaman baik yang datang dari luar maupun yang datang dari dalam yang langsung maupun tidak langsung membahayakan kelangsungan hidup Negara Indonesia.
Ketahanan nasional merupakan kodisi dinamis suatu bangsa, berisi keuletan dan ketangguahan, yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional,didalam menghadapi didalam menghadapi dan mengisi segala tantangan, ancaman ,hambatan, serta gangguan baik yang datang dari luar maupun dari dalam, yang langsung maupun tidak langsung membahayakan integritas,identitas , kelangsungan hidup bangsa dan Negara serta perjuangan mengejar perjuangan nasional.
Apabila kita bandingkan dengan yang terdahulu, maka akan tampak perbedaan antara lain seperti berikut :
a. Perumusan 1972 bersifat universal, dalam arti bahwa rumusan tersebut dapat diterapkan dinegara-negara lain, terutama di Negara-negara yang sedang berkembang.
b. Tidak lagi diusahakan adanya suatu devenisi, sebagai gantinya dirumuskan apa yang dimaksud kan dengan istilah ketahanan nasional.
c. Jika dahulu ketahanan nasional di identikkan dengan keuletan dan daya tahan , maka ketahanan nasional merupakan suatu kondisi dinamis yang berisikan keuletan dan ketangguhan, yang berarti bahwa kondisi itu dapat berubah.
d. Secara lengkap dicantumkan tantangan, ancaman , hambatan, serta ganguan.
e. Kelangsungan hidup lebih diperinci menjadi integritas, identitas, dan kelangsungan hidup.
Pada pidato kenegaraan Presiden Republik Indonesia Jendral Suharto di depan siding DPR tanggal 16 Agustus 1975, dikatakan bahwa ketahanan nsional adalah tingkat keadaan dan keuletan dan ketangguhan bahwa Indonesia dalam menghimpun dan mengarahkan kesungguhan kemampuan nasional yang ada sehingga merupakan kekuatan nasional yang mampu dan sanggup menghadapi setiap ancaman dan tantangan terhadap keutuhanan maupun kepribadian bangsa serta mempertahankan kehidupan dan kelangsungan cita-citanya, karena keadaan selalu berkembang serta bahaya dan tantangan selalu berubah, maka ketahanan nasional itu juga harus dikembangkan dan dibina agar memadai dengan perkembangan keadaan. Karena itu ketahanan nasional itu bersift dinamis, bukan statis.
Ikhtiar untuk mewujudkan ketahanan nasional yang kokoh ini bukanlah hl baru bagi kita. Tetapiu pembinaan dan peningkatannya sesuai dengan kebutuhan kemampuan dan fasililitas yang tersedia pula pembinaan ketahanan nasional kita dilakukan diberbagai bidang ideology , politik, ekonomi , sosial budaya dan hankam, baik secara serempak maupun menurut prioritas kebutuhan.
SISTEM KETAHANAN NEGARA INDONESIA DENGAN NEGARA-NEGARA LAIN DI DUNIA
Pengertian ketahanan nasional adalah kondisi dinamika, yaitu suatu bangsa yang berisi keuletan dan ketangguhan yang mampu mengembangkan ketahanan, Kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, hambatan dan ancaman baik yang datang dari dalam maupun dari luar. Juga secara langsung ataupun tidak langsung yang dapat membahayakan integritas, identitas serta kelangsungan hidup bangsa dan negara.
Sejak Proklamasi Kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945, bangsa dan negara Indonesia tidak luput dari berbagai gejolak dan ancaman dari dalam negeri maupun luar negeri yang nyaris membahayakan kelangsungan hidup bangsa dan negara. Meskipun demikian, bangsa dan negara Indonesia telah mampu mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatannya terhadap ancaman dari luar antara lain agresi militer Belanda dan mampu menegakkan wibawa pemerintah dengan menumpas gerakan separatis, bahkan merebut kembali Irian Jaya.
Dengan posisi geografis, potensi sumber kekayaan alam, serta besarnya jumlah dan kemampuan penduduk yang dimilikinya, Indonesia menjadi ajang persaingan kepentingan dan perebutan pengaruh negara-negara besar dan adikuasa. Hal tersebut secara langsung maupun tidak langsung akan menimbulkan dampak negatif terhadap segenap aspek kehidupan dan mempengaruhi, bahkan membahayakan, kelangsungan hidup dan eksistensi Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Meskipun dihadapkan pada berbagai tantangan, Negara Kesatuan Republik Indonesia masih tetap tegak berdiri sebagai satu bangsa dan negara yang merdeka, bersatu, dan berdaulat. Hal tersebut membuktikan bahwa bangsa Indonesia memiliki keuletan dan ketangguhan untuk mengembangkan kekuatan dalam mengatasi setiap bentuk tantangan, ancaman, hambatan, dan gangguan dari manapun datangnya.
Dalam rangka menjamin eksistensi bangsa dan negara di masa kini dan di masa yang akan datang, bangsa Indonesia harus tetap memiliki keuletan dan ketangguhan yang perlu dibina secara konsisten dan berkelanjutan. Ketahanan Nasional adalah kondisi yang harus dimiliki dalam semua aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Ketahanan nasional bersifat percaya pada kemampuan dan kekuatan sendiri dengan keuletan dan ketangguhan yang mengandung prinsip tidak mudah menyerah serta bertumpu pada identitas, integritas, dan kepribadian bangsa. Kemandirian ini merupakan prasyarat untuk menjalin kerja sama yang saling menguntungkan dalam perkembangan global. Ketahanan nasional tidaklah bersifat tetap, melainkan dapat meningkat ataupun menurun bergantung pada situasi dan kondisi bangsa dan negara, serta kondisi lingkungan strategisnya. Hal ini sesuai dengan hakikat dan pengertian bahwa segala sesuatu di dunia ini senantiasa berubah.
-Perwujudan Ketahanan Nasional Indonesia dalan Trigarta-
Untuk memberi gambaran umum tentang Indonesia, marilah kita membahasas dahulu dar segi aspek-aspek alamiah atau Trigatra dengan mulai meninjau :
a. Aspek lokasi dan posisi Geografis Wilayah Indonesia
Jikalau kita melihat letak geografis wilayah Indonesia dalam peta dunia, maka akan nampak jelas bahwa wilayah Negara tersebut merupakan suatu kepulauan, yang menurut wujud kedalam, terdiri dari daerah air dengan ribuan pulau-pulau didalamnya. Yang dalam bahasa asing bisa disebut sebagai suatu archipelago kelvar, kepulauan itu merupakan suatu archipelago yang terletak antara benua Asia disebelah utara dan benua Australia disebelah selatan serta samudra Indonesia disebelah barat dan samudra pasifik disebelah timr.
Berhubungan letak geografis antara dua benua dan samudra yang penting itu, maka dikatakan bahwa Indonesia mempunyai suatu kedudukan geograpis ditengah tengah jalan lalu lintas silang dunia. Karena kedudukannya yagn strategis itu, dipandang dari tiga segi kesejahtraan dibidang politik, ekonomi dan sosial budaya Indonesia telah banyak mengalami pertemuan dengan pengaruh pihak asing (akulturasi).
Menurut catatan Indonesia terdiri dari wilayah lautan dengan 13.667 pulau besar dan kecil, diperkirakan 3.000 pulau diantaranya yang dialami penduduk.
Luas pulau-pulau diperkirakn 735.000 mil persegi, sedangkn luas perairannya ditaksir 3 sampai 4 kali luas tanah (pulau-pulau).
NPM: 21110500
Kelas: 3KB02
SISTEM KETAHANAN NASIONAL PADA MASA ORDE BARU DAN REFORMASI
-Perkembangan Ketahanan Nasional-
Istilah ketahanan nasional sudah dikenal diseluruh Indonesia. Ketahanan Nasional baru dikenal sejak permulaan tahun 60 an. Pada saat itu istilah itu belum diberi definisi tertentu, dan belum pula disusun konsepsi secara lengkap dan menyeluruh tentang ketahanan nasional. Istilah ketahanan nasional pada waktu itu digunakan dalam rangka pembahasan masalah pembinaan teritorial atau masalah pertahanan keamanan pada umumnya.
Banyak instansi maupun perorangan pada waktu itu menggunakan istilah ketahanan nasional, namun lembaga yang secara serius dan terus-menerus mempelajari dan membahas masalah ketahanan nasional adalah lembaga pertahanan nasional atau lemhanas. Sejak Lemhanas didirikan pada tahun 1965, masalah ketahanan nasional selalu memperoleh perhatian yang besar. Sejak mulai dengan membahas masalah ketahanan nasional sampai sekarang, telah dihasilkan tiga konsepsi. Pengertian atau definisi pertama Lemhanas, yang disebut dalam konsep 1968 adalah sebagai berikut :
Ketahanan nasional adalah keuletan dan daya tahan kita dalam menghadapi segala kekuatan baik yang datang dari luar maupun dari dalam yang langsung maupun tidak langsung membahayakan kelangsungan hidup Negara dan bangsa Indonesia. Pengertian kedua dari Lemhanas yang disebut dalam ketahanan nasional konsepsi tahun 1969 merupakan penyempurnaan dari konsepsi pertama yaitu :
Ketahanan nasional adalah keuletan dan daya tahan suatu bangsa yang mengandung kemampuan untuk memperkembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi segala ancaman baik yang datang dari luar maupun yang datang dari dalam yang langsung maupun tidak langsung membahayakan kelangsungan hidup Negara Indonesia.
Ketahanan nasional merupakan kodisi dinamis suatu bangsa, berisi keuletan dan ketangguahan, yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional,didalam menghadapi didalam menghadapi dan mengisi segala tantangan, ancaman ,hambatan, serta gangguan baik yang datang dari luar maupun dari dalam, yang langsung maupun tidak langsung membahayakan integritas,identitas , kelangsungan hidup bangsa dan Negara serta perjuangan mengejar perjuangan nasional.
Apabila kita bandingkan dengan yang terdahulu, maka akan tampak perbedaan antara lain seperti berikut :
a. Perumusan 1972 bersifat universal, dalam arti bahwa rumusan tersebut dapat diterapkan dinegara-negara lain, terutama di Negara-negara yang sedang berkembang.
b. Tidak lagi diusahakan adanya suatu devenisi, sebagai gantinya dirumuskan apa yang dimaksud kan dengan istilah ketahanan nasional.
c. Jika dahulu ketahanan nasional di identikkan dengan keuletan dan daya tahan , maka ketahanan nasional merupakan suatu kondisi dinamis yang berisikan keuletan dan ketangguhan, yang berarti bahwa kondisi itu dapat berubah.
d. Secara lengkap dicantumkan tantangan, ancaman , hambatan, serta ganguan.
e. Kelangsungan hidup lebih diperinci menjadi integritas, identitas, dan kelangsungan hidup.
Pada pidato kenegaraan Presiden Republik Indonesia Jendral Suharto di depan siding DPR tanggal 16 Agustus 1975, dikatakan bahwa ketahanan nsional adalah tingkat keadaan dan keuletan dan ketangguhan bahwa Indonesia dalam menghimpun dan mengarahkan kesungguhan kemampuan nasional yang ada sehingga merupakan kekuatan nasional yang mampu dan sanggup menghadapi setiap ancaman dan tantangan terhadap keutuhanan maupun kepribadian bangsa serta mempertahankan kehidupan dan kelangsungan cita-citanya, karena keadaan selalu berkembang serta bahaya dan tantangan selalu berubah, maka ketahanan nasional itu juga harus dikembangkan dan dibina agar memadai dengan perkembangan keadaan. Karena itu ketahanan nasional itu bersift dinamis, bukan statis.
Ikhtiar untuk mewujudkan ketahanan nasional yang kokoh ini bukanlah hl baru bagi kita. Tetapiu pembinaan dan peningkatannya sesuai dengan kebutuhan kemampuan dan fasililitas yang tersedia pula pembinaan ketahanan nasional kita dilakukan diberbagai bidang ideology , politik, ekonomi , sosial budaya dan hankam, baik secara serempak maupun menurut prioritas kebutuhan.
SISTEM KETAHANAN NEGARA INDONESIA DENGAN NEGARA-NEGARA LAIN DI DUNIA
Pengertian ketahanan nasional adalah kondisi dinamika, yaitu suatu bangsa yang berisi keuletan dan ketangguhan yang mampu mengembangkan ketahanan, Kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, hambatan dan ancaman baik yang datang dari dalam maupun dari luar. Juga secara langsung ataupun tidak langsung yang dapat membahayakan integritas, identitas serta kelangsungan hidup bangsa dan negara.
Sejak Proklamasi Kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945, bangsa dan negara Indonesia tidak luput dari berbagai gejolak dan ancaman dari dalam negeri maupun luar negeri yang nyaris membahayakan kelangsungan hidup bangsa dan negara. Meskipun demikian, bangsa dan negara Indonesia telah mampu mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatannya terhadap ancaman dari luar antara lain agresi militer Belanda dan mampu menegakkan wibawa pemerintah dengan menumpas gerakan separatis, bahkan merebut kembali Irian Jaya.
Dengan posisi geografis, potensi sumber kekayaan alam, serta besarnya jumlah dan kemampuan penduduk yang dimilikinya, Indonesia menjadi ajang persaingan kepentingan dan perebutan pengaruh negara-negara besar dan adikuasa. Hal tersebut secara langsung maupun tidak langsung akan menimbulkan dampak negatif terhadap segenap aspek kehidupan dan mempengaruhi, bahkan membahayakan, kelangsungan hidup dan eksistensi Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Meskipun dihadapkan pada berbagai tantangan, Negara Kesatuan Republik Indonesia masih tetap tegak berdiri sebagai satu bangsa dan negara yang merdeka, bersatu, dan berdaulat. Hal tersebut membuktikan bahwa bangsa Indonesia memiliki keuletan dan ketangguhan untuk mengembangkan kekuatan dalam mengatasi setiap bentuk tantangan, ancaman, hambatan, dan gangguan dari manapun datangnya.
Dalam rangka menjamin eksistensi bangsa dan negara di masa kini dan di masa yang akan datang, bangsa Indonesia harus tetap memiliki keuletan dan ketangguhan yang perlu dibina secara konsisten dan berkelanjutan. Ketahanan Nasional adalah kondisi yang harus dimiliki dalam semua aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Ketahanan nasional bersifat percaya pada kemampuan dan kekuatan sendiri dengan keuletan dan ketangguhan yang mengandung prinsip tidak mudah menyerah serta bertumpu pada identitas, integritas, dan kepribadian bangsa. Kemandirian ini merupakan prasyarat untuk menjalin kerja sama yang saling menguntungkan dalam perkembangan global. Ketahanan nasional tidaklah bersifat tetap, melainkan dapat meningkat ataupun menurun bergantung pada situasi dan kondisi bangsa dan negara, serta kondisi lingkungan strategisnya. Hal ini sesuai dengan hakikat dan pengertian bahwa segala sesuatu di dunia ini senantiasa berubah.
-Perwujudan Ketahanan Nasional Indonesia dalan Trigarta-
Untuk memberi gambaran umum tentang Indonesia, marilah kita membahasas dahulu dar segi aspek-aspek alamiah atau Trigatra dengan mulai meninjau :
a. Aspek lokasi dan posisi Geografis Wilayah Indonesia
Jikalau kita melihat letak geografis wilayah Indonesia dalam peta dunia, maka akan nampak jelas bahwa wilayah Negara tersebut merupakan suatu kepulauan, yang menurut wujud kedalam, terdiri dari daerah air dengan ribuan pulau-pulau didalamnya. Yang dalam bahasa asing bisa disebut sebagai suatu archipelago kelvar, kepulauan itu merupakan suatu archipelago yang terletak antara benua Asia disebelah utara dan benua Australia disebelah selatan serta samudra Indonesia disebelah barat dan samudra pasifik disebelah timr.
Berhubungan letak geografis antara dua benua dan samudra yang penting itu, maka dikatakan bahwa Indonesia mempunyai suatu kedudukan geograpis ditengah tengah jalan lalu lintas silang dunia. Karena kedudukannya yagn strategis itu, dipandang dari tiga segi kesejahtraan dibidang politik, ekonomi dan sosial budaya Indonesia telah banyak mengalami pertemuan dengan pengaruh pihak asing (akulturasi).
Menurut catatan Indonesia terdiri dari wilayah lautan dengan 13.667 pulau besar dan kecil, diperkirakan 3.000 pulau diantaranya yang dialami penduduk.
Luas pulau-pulau diperkirakn 735.000 mil persegi, sedangkn luas perairannya ditaksir 3 sampai 4 kali luas tanah (pulau-pulau).
Tulisan ke-11 Softskill Bahasa Indonesia 2
Nama: Cahyadi Surya Graha
NPM: 21110500
Kelas: 3KB02
Masyarakat Jawa Barat tentunya mengenal wayang golek sebagai kesenian daerahnya. Salah satu tokoh yang paling akrab di kalangan pencinta wayang adalah Si Cepot. Tokoh lucu, bodor dan menggemaskan. Seperti apa Profil Cepot Dalam Wayang Golek Jawa Barat ini? Mari kita simak Kang Astrajingga ini.
Sastrajingga alias Cepot adalah anak pertama dari tiga bersaudara dari pasangan Semar Badranaya dan Sutiragen (sebetulnya Cepot lahir dari saung, dan orang biasa menyebutnya Astrajingga). Wataknya humoris, suka banyol ngabodor, tak peduli kepada siapa pun baik ksatria, raja maupun para dewa. Kendati begitu lewat humornya dia tetap memberi nasehat petuah dan kritik.
Lakonnya biasanya dikeluarkan oleh dalang di tengah kisah. Selalu menemani para ksatria, terutama Arjuna, Ksatria Madukara yang jadi majikannya. Cepot digunakan dalang untuk menyampaikan pesan-pesan bebas bagi pemirsa dan penonton baik itu nasihat, kritik maupun petuah dan sindiran yang tentu saja disampaikan sambil guyon.
Dalam berkelahi atau perang, Sastrajingga biasa ikut dengan bersenjata bedog alias golok. Dalam pengembangannya Cepot juga punya senjata panah. Para denawa (raksasa/buta) biasa jadi lawannya. Sastrajingga merupakan tokoh panakawan putra Semar Badranaya.
Sastra adalah tulisan. Jingga adalah merah. Si Cepot adalah gambaran tokoh wayang yang mempunyai kelakuan buruk ibarat seorang siswa yang mempunyai rapot merah.
Namun demikian ia sangat setia mengikuti Semar kemana saja dia pergi.
Kehadirannya dalam setiap pagelaran wayang golek sangat dinanti-nanti karena kekocakannya. Asep Sunandar Sunarya Dalang kondang di tanah Pasundan bahkan menjadikan si Cepot sebagai kokojo / tokoh unggulan pada setiap pagelaran. Bahkan tanda tangan Asep Sunandar ditulis atas nama Cepot. Mangga kang Cepot.. "Dawalaaa...kadieu" :)
NPM: 21110500
Kelas: 3KB02
Wayang Golek : CEPOT
Masyarakat Jawa Barat tentunya mengenal wayang golek sebagai kesenian daerahnya. Salah satu tokoh yang paling akrab di kalangan pencinta wayang adalah Si Cepot. Tokoh lucu, bodor dan menggemaskan. Seperti apa Profil Cepot Dalam Wayang Golek Jawa Barat ini? Mari kita simak Kang Astrajingga ini.
Sastrajingga alias Cepot adalah anak pertama dari tiga bersaudara dari pasangan Semar Badranaya dan Sutiragen (sebetulnya Cepot lahir dari saung, dan orang biasa menyebutnya Astrajingga). Wataknya humoris, suka banyol ngabodor, tak peduli kepada siapa pun baik ksatria, raja maupun para dewa. Kendati begitu lewat humornya dia tetap memberi nasehat petuah dan kritik.
Lakonnya biasanya dikeluarkan oleh dalang di tengah kisah. Selalu menemani para ksatria, terutama Arjuna, Ksatria Madukara yang jadi majikannya. Cepot digunakan dalang untuk menyampaikan pesan-pesan bebas bagi pemirsa dan penonton baik itu nasihat, kritik maupun petuah dan sindiran yang tentu saja disampaikan sambil guyon.
Dalam berkelahi atau perang, Sastrajingga biasa ikut dengan bersenjata bedog alias golok. Dalam pengembangannya Cepot juga punya senjata panah. Para denawa (raksasa/buta) biasa jadi lawannya. Sastrajingga merupakan tokoh panakawan putra Semar Badranaya.
Sastra adalah tulisan. Jingga adalah merah. Si Cepot adalah gambaran tokoh wayang yang mempunyai kelakuan buruk ibarat seorang siswa yang mempunyai rapot merah.
Namun demikian ia sangat setia mengikuti Semar kemana saja dia pergi.
Kehadirannya dalam setiap pagelaran wayang golek sangat dinanti-nanti karena kekocakannya. Asep Sunandar Sunarya Dalang kondang di tanah Pasundan bahkan menjadikan si Cepot sebagai kokojo / tokoh unggulan pada setiap pagelaran. Bahkan tanda tangan Asep Sunandar ditulis atas nama Cepot. Mangga kang Cepot.. "Dawalaaa...kadieu" :)
Tulisan ke-10 Softskill Bahasa Indonesia 2
Nama: Cahyadi Surya Graha
NPM: 21110500
Kelas: 3KB02
Pemuda itu sebagai bibit suatu pohon dan bangsa dapat diistilahkan sebagai pohonnya. Semakin bagus bibitnya maka akan semakin bagus pula pohon yang akan dihasilkan. Begitu juga sebaliknya, apabila bibitnya jelek maka pohon yang dihasilkan juga akan jelek. Oleh karena itu kita sebagai warga negara Indonesia wajib mempersiapkan bibit-bibit yang bagus untuk menjadi pemuda-pemudi yang suatu saat nanti akan memajukan nama Bangsa Indonesia di mata dunia supaya kelak Indonesia tidak akan dipandang sebelah mata lagi oleh dunia dan oleh rakyatnya sendiri.
Untuk menciptakan benih-benih yang baik itu dapat dilakukan dengan cara meningkatkan mutu pendidikan tentunya. Meningkatkan ilmu pengetahuan tentang akhlak serta mengarahkan bakat seseorang anak ke jalan yang benar supaya dapat disalurkan secara tepat dan tentunya akan lebih bermanfaat lagi. Serta memberikan para pemuda keahlian lain misalnya seperti keahlian memasak, robotik, mekanik, elektro dan lain sebagainya.
Selain itu juga peranan orang tua sangatlah penting karena orang tualah yang paling mengetahui kemampuan dan sifat asli anaknya. Perlu juga diadakan sosialisai kepada orang tua supaya lebih memperhatikan anaknya. Hal ini dikarenakan di zaman yang modern ini banyak orang tua yang tidak memperhatikan tumbuh kembang anaknya. Mereka mulai mengikuti cara mendidik anak versi barat yaitu dengan memberkan kebebasan penuh terhadap anak. Tetapi sayangnya hal ini yang justru membuat anak menjadi bebas liar tanpa tanggung jawab sehingga menyebabkan anak terjerumus ke dunia yang tidak benar. Inilah salah satu faktor yang dapat menurak generasi penerus bangsa. Oleh karena itu marilah kita bersama-sama menciptakan calon penerus bangsa denga budi bekerti yang baik serta kecerdasan yang alami.
NPM: 21110500
Kelas: 3KB02
Pemuda dan Sosialisasi
Pemuda itu sebagai bibit suatu pohon dan bangsa dapat diistilahkan sebagai pohonnya. Semakin bagus bibitnya maka akan semakin bagus pula pohon yang akan dihasilkan. Begitu juga sebaliknya, apabila bibitnya jelek maka pohon yang dihasilkan juga akan jelek. Oleh karena itu kita sebagai warga negara Indonesia wajib mempersiapkan bibit-bibit yang bagus untuk menjadi pemuda-pemudi yang suatu saat nanti akan memajukan nama Bangsa Indonesia di mata dunia supaya kelak Indonesia tidak akan dipandang sebelah mata lagi oleh dunia dan oleh rakyatnya sendiri.
Untuk menciptakan benih-benih yang baik itu dapat dilakukan dengan cara meningkatkan mutu pendidikan tentunya. Meningkatkan ilmu pengetahuan tentang akhlak serta mengarahkan bakat seseorang anak ke jalan yang benar supaya dapat disalurkan secara tepat dan tentunya akan lebih bermanfaat lagi. Serta memberikan para pemuda keahlian lain misalnya seperti keahlian memasak, robotik, mekanik, elektro dan lain sebagainya.
Selain itu juga peranan orang tua sangatlah penting karena orang tualah yang paling mengetahui kemampuan dan sifat asli anaknya. Perlu juga diadakan sosialisai kepada orang tua supaya lebih memperhatikan anaknya. Hal ini dikarenakan di zaman yang modern ini banyak orang tua yang tidak memperhatikan tumbuh kembang anaknya. Mereka mulai mengikuti cara mendidik anak versi barat yaitu dengan memberkan kebebasan penuh terhadap anak. Tetapi sayangnya hal ini yang justru membuat anak menjadi bebas liar tanpa tanggung jawab sehingga menyebabkan anak terjerumus ke dunia yang tidak benar. Inilah salah satu faktor yang dapat menurak generasi penerus bangsa. Oleh karena itu marilah kita bersama-sama menciptakan calon penerus bangsa denga budi bekerti yang baik serta kecerdasan yang alami.
Tulisan ke-9 Softskill Bahasa Indonesia 2
Nama: Cahyadi Surya Graha
NPM: 21110500
Kelas: 3KB02
Bahasa Indonesia yang baik dan benar adalah Bahasa Indonesia yang digunakan sesuai dengan situasi pembicaraan (yakni, sesuai dengan lawan bicara, tempat pembicaraan, dan ragam pembicaraan) dan sesuai dengan kaidah yang berlaku dalam Bahasa Indonesia (seperti: sesuai dengan kaidah ejaan, pungtuasi, istilah, dan tata bahasa).
Ada lima laras bahasa yang dapat digunakan sesuai situasi. Berturut-turut sesuai derajat keformalannya, ragam tersebut dibagi sebagai berikut.
1. Ragam beku (frozen); digunakan pada situasi hikmat dan sangat sedikit memungkinkan keleluasaan seperti pada kitab suci, putusan pengadilan, dan upacara pernikahan.
2. Ragam resmi (formal); digunakan dalam komunikasi resmi seperti pada pidato, rapat resmi, dan jurnal ilmiah.
3. Ragam konsultatif (consultative); digunakan dalam pembicaraan yang terpusat pada transaksi atau pertukaran informasi seperti dalam percakapan di sekolah dan di pasar.
4. Ragam santai (casual); digunakan dalam suasana tidak resmi dan dapat digunakan oleh orang yang belum tentu saling kenal dengan akrab.
5. Ragam akrab (intimate). digunakan di antara orang yang memiliki hubungan yang sangat akrab dan intim.
contoh Bahasa Indonesia yang Baik dan Benar:
Misalkan dalam pertanyaan sehari-hari dengan menggunakan bahasa yang baku Contoh :
* Ketika dalam dialog antara seorang Guru dengan seorang murid
Pak guru : Rino apakah kamu sudah mengerjakan PR?
Rino : sudah saya kerjakan pak.
Pak guru : baiklah kalau begitu, segera dikumpulkan.
Rino : Terima kasih Pak , akan segera saya kumpulkan.
NPM: 21110500
Kelas: 3KB02
Pengertian Berbahasa Yang baik Dan Benar
Bahasa Indonesia yang baik dan benar adalah Bahasa Indonesia yang digunakan sesuai dengan situasi pembicaraan (yakni, sesuai dengan lawan bicara, tempat pembicaraan, dan ragam pembicaraan) dan sesuai dengan kaidah yang berlaku dalam Bahasa Indonesia (seperti: sesuai dengan kaidah ejaan, pungtuasi, istilah, dan tata bahasa).
Ada lima laras bahasa yang dapat digunakan sesuai situasi. Berturut-turut sesuai derajat keformalannya, ragam tersebut dibagi sebagai berikut.
1. Ragam beku (frozen); digunakan pada situasi hikmat dan sangat sedikit memungkinkan keleluasaan seperti pada kitab suci, putusan pengadilan, dan upacara pernikahan.
2. Ragam resmi (formal); digunakan dalam komunikasi resmi seperti pada pidato, rapat resmi, dan jurnal ilmiah.
3. Ragam konsultatif (consultative); digunakan dalam pembicaraan yang terpusat pada transaksi atau pertukaran informasi seperti dalam percakapan di sekolah dan di pasar.
4. Ragam santai (casual); digunakan dalam suasana tidak resmi dan dapat digunakan oleh orang yang belum tentu saling kenal dengan akrab.
5. Ragam akrab (intimate). digunakan di antara orang yang memiliki hubungan yang sangat akrab dan intim.
contoh Bahasa Indonesia yang Baik dan Benar:
Misalkan dalam pertanyaan sehari-hari dengan menggunakan bahasa yang baku Contoh :
* Ketika dalam dialog antara seorang Guru dengan seorang murid
Pak guru : Rino apakah kamu sudah mengerjakan PR?
Rino : sudah saya kerjakan pak.
Pak guru : baiklah kalau begitu, segera dikumpulkan.
Rino : Terima kasih Pak , akan segera saya kumpulkan.
Tulisan ke-8 Softskill Bahasa Indonesia 2
Nama: Cahyadi Surya Graha
NPM: 21110500
Kelas: 3KB02
Peran Pemerintah Dalam Pengembangan Pariwisata
Sebagai industri perdagangan jasa, kegiatan pariwisata tidak terlepas dari peran serta pemerintah baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. Pemerintah bertanggung jawab atas empat hal utama yaitu; perencanaan (planning) daerah atau kawasan pariwisata, pembangunan (development) fasilitas utama dan pendukung pariwisata, pengeluaran kebijakan (policy) pariwisata, dan pembuatan dan penegakan peraturan (regulation). Berikut ini adalah penjelasan mengenai peran-peran pemerintah dalam bidang pariwisata di Kabupaten Ende, NTT :
( http://subadra.wordpress.com/2007/08/26/89/)
Untuk menjabarkan strategi yang merupakan realisasi dari tujuan maka diperlukan kebijakan agar tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan tepat sasaran dan efektif. Kebijakan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata adalah sebagai berikut :
I. Misi Pertama: "Meningkatkan pelestarian dan pengembangan kebudayaan", dengan tujuan :
“Terwujudnya kelestarian dalam promosi budaya dalam meningkatkan usaha sektor Pariwisata.
Sasaran 1:
1. Meningkatnya kesadaran masyarakat untuk melestarikan budaya.
Strategi :
1. Menumbuh kembangkan nilai budaya lokal untuk mengantisipasi pengaruh globalisasi yang negatif.
2. Mengoptimalkan fasilitasi pengelola kebudayaan dan daya tarik wisata dalam mengantisipasi kerusakan berbagai daya tarik wisata
Kebijakan :
1. Pengembangan Kebudayaan Daerah Sasaran 2 :
2. Meningkatnya pengembangan pariwisata daerah
Sasaran 2 :
Strategi :
1. Memanfaatkan Ipteks dan telekomunikasi dalam melakukan promosi dan pemasaran pariwisata.
2. Mengoptimalkan fasilitasi pengelolaan kebudayaan dan daya tarik wisata dalam mengantisipasi kerusakan berbagai daya tarik wisata
Kebijakan :
1. Peningkatan pemasaran dan usaha pariwisata.
Sasaran 3 :
3. Meningkatnya kontribusi sektor pariwisata dalam perekonomian daerah.
Strategi :
1. Meningkatkan kemampuan dan kreatifitas masyarakat untuk mengembangkan potensi pariwisata dan budaya dalam mengantisipasi krisis ekonomi yang berkepanjangan
2. Meningkatkan sosialisasi pedoman, standar, prosedur dan kriteria di bidang pariwisata sesuai dengan trend pasar wisata global.
3. Memanfaatkan iptek dan telekomunikasi dalam promosi dan pemasaran pariwisata.
Kebijakan :
Peningkatan partisipasi masyarakat dalam pengembangan pariwisata daerah.
Tujuan :
Meningkatkan pengenalan jati diri sebagai orang Ende Lio yang dapa, mengembangkan budaya dan menghargai perbedaan dan keragaman. Sasaran :
Meningkatnya kesadaran masyarakat Ende Lio akan sistem budaya yang dianut, sistem sosial dan benda-benda peninggalan budaya dalam rangka melestarikan kebudayaan.
Strategi :
1. Mengoptimalkan fasilitasi pengelolaan kebudayaan dan daya tarik wisata dalam mengantisipasi kerusakan berbagai daya tarik wisata
2. Menumbuh kembangkan nilai budaya lokal untuk mengantisipasi pengaruh globalisasi yang negatif.
3. Meningkatkan kualitas aparatur Ciri khas Kebudayaan dan Pariwisata dalam memfasilitasi pengelolaan daya tarik wisata untuk mengatasi kerusakannva.
Kebijakan : Pengembangan kebudayaan daerah
II. Misi Kedua: "Mengembangkan usaha pariwisata yang memiliki daya saing" dengan: 1. Tujuan:
Meningkatkan pengembangan daya tarik wisata, usaha jasa dan sarana pariwisata yang memenuhi standarisasi kelayekan usaha pariwisata sesuai dengan trend/minat wisatawan. Sasaran :
Meningkatnya kualitas usaha pariwisata.
Strategi :
1. Meningkatkan sosialisasi pedoman, standar, prosedur dan kriteria di bidang pariwisata sesuai dengan trend pasar wisata global.
2. Melakukan pengembangan kepariwisataan dan kebudayaan berdasarkan trend pasar wisata global dengan tetap berdasarkan pada nilai budaya lokal.
3. Mengoptimalkan implementasi pedoman, standar, prosedur dan kriteria di bidang pariwisata dalam mengatasi situasi keamanan global yang tidak menentu.
4. Meningkatkan kemampuan dan kreatifitas masyarakat untuk mengembangkan potensi pariwisata dan budaya dalam mengantisipasi krisis ekonomi yang berkepanjangan
Kebijakan :
Peningkatan Pemasaran dan Usaha Pariwisata
III. Misi Ketiga: "Meningkatkan pemberdayaan masyarakat di bidang kebudayaan dan pariwisata" dengan:
Tujuan:
Meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat, dalam mengembangkan kekayaan dan keragaman budaya serta potensi daya tarik wisata lainnya.
Sasaran :
Meningkatnya peran serta masyarakat desa dan organisasi pemberdayaan masyarakat desa dalam pengembangan kebudayaan dan pariwisata.
Strategi :
1. Meningkatkan kemampuan dan kreaktifitas masyarakat untuk mengembangkan potensi pariwisata dan budaya dalam mengantisipasi krisis ekonomi yang berkepanjangan.
2. Mengoptimalkan fasilitasi pengelolaan kebudayaan dan daya tarik wisata dalam mengantisipasi kerusakan berbagai daya tarik wisata
Kebijakan :
Peningkatan partisipasi masyarakat dalam menumbuh kembangkan
budaya lokal untuk mendukung pariwisata.
IV. Misi Keempat "Meningkatkan pelayanan publik yang cepat dan tepat di bidang kebudayaan dan pariwisata". dengan:
Tujuan:
Meningkatkan pelayanan publik yang profesional, transparan dan dapat dipertanggungjawabkan dengan didukung oleh aparatur yang profesional dan kompetitif.
Sasaran:
Meningkatnya kapasitas seluruh elemen organisasi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata.
Strategi :
1. Meningkatkan sosialisasi pedoman, standar, prosedur dan kriteria di bidang pariwisata sesuai dengan trend pasar wisata globat.
2. Mengoptimalkan implementasi pedoman, standar, prosedur dan kriteria di bidang pariwisata dalam mengatasi situasi keamanan global yang tidak menentu.
3. Meningkatkan kualitas aparatur Dinas Kebudayaan din Pariwisata dalam memfasilitasi pengelolaan daya tarik wisata untuk mengatasi kerusakannya.
Kebijakan :
Peningkatan Pelayanan Publik.
Sumber: (http://portal.endekab.go.id/pemerintah/executif/dinas/kebudayaan-dan-pariwisata-.html?start=1)
NPM: 21110500
Kelas: 3KB02
Peran Pemerintah Dalam Pengembangan Pariwisata
Sebagai industri perdagangan jasa, kegiatan pariwisata tidak terlepas dari peran serta pemerintah baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. Pemerintah bertanggung jawab atas empat hal utama yaitu; perencanaan (planning) daerah atau kawasan pariwisata, pembangunan (development) fasilitas utama dan pendukung pariwisata, pengeluaran kebijakan (policy) pariwisata, dan pembuatan dan penegakan peraturan (regulation). Berikut ini adalah penjelasan mengenai peran-peran pemerintah dalam bidang pariwisata di Kabupaten Ende, NTT :
( http://subadra.wordpress.com/2007/08/26/89/)
Untuk menjabarkan strategi yang merupakan realisasi dari tujuan maka diperlukan kebijakan agar tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan tepat sasaran dan efektif. Kebijakan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata adalah sebagai berikut :
I. Misi Pertama: "Meningkatkan pelestarian dan pengembangan kebudayaan", dengan tujuan :
“Terwujudnya kelestarian dalam promosi budaya dalam meningkatkan usaha sektor Pariwisata.
Sasaran 1:
1. Meningkatnya kesadaran masyarakat untuk melestarikan budaya.
Strategi :
1. Menumbuh kembangkan nilai budaya lokal untuk mengantisipasi pengaruh globalisasi yang negatif.
2. Mengoptimalkan fasilitasi pengelola kebudayaan dan daya tarik wisata dalam mengantisipasi kerusakan berbagai daya tarik wisata
Kebijakan :
1. Pengembangan Kebudayaan Daerah Sasaran 2 :
2. Meningkatnya pengembangan pariwisata daerah
Sasaran 2 :
Strategi :
1. Memanfaatkan Ipteks dan telekomunikasi dalam melakukan promosi dan pemasaran pariwisata.
2. Mengoptimalkan fasilitasi pengelolaan kebudayaan dan daya tarik wisata dalam mengantisipasi kerusakan berbagai daya tarik wisata
Kebijakan :
1. Peningkatan pemasaran dan usaha pariwisata.
Sasaran 3 :
3. Meningkatnya kontribusi sektor pariwisata dalam perekonomian daerah.
Strategi :
1. Meningkatkan kemampuan dan kreatifitas masyarakat untuk mengembangkan potensi pariwisata dan budaya dalam mengantisipasi krisis ekonomi yang berkepanjangan
2. Meningkatkan sosialisasi pedoman, standar, prosedur dan kriteria di bidang pariwisata sesuai dengan trend pasar wisata global.
3. Memanfaatkan iptek dan telekomunikasi dalam promosi dan pemasaran pariwisata.
Kebijakan :
Peningkatan partisipasi masyarakat dalam pengembangan pariwisata daerah.
Tujuan :
Meningkatkan pengenalan jati diri sebagai orang Ende Lio yang dapa, mengembangkan budaya dan menghargai perbedaan dan keragaman. Sasaran :
Meningkatnya kesadaran masyarakat Ende Lio akan sistem budaya yang dianut, sistem sosial dan benda-benda peninggalan budaya dalam rangka melestarikan kebudayaan.
Strategi :
1. Mengoptimalkan fasilitasi pengelolaan kebudayaan dan daya tarik wisata dalam mengantisipasi kerusakan berbagai daya tarik wisata
2. Menumbuh kembangkan nilai budaya lokal untuk mengantisipasi pengaruh globalisasi yang negatif.
3. Meningkatkan kualitas aparatur Ciri khas Kebudayaan dan Pariwisata dalam memfasilitasi pengelolaan daya tarik wisata untuk mengatasi kerusakannva.
Kebijakan : Pengembangan kebudayaan daerah
II. Misi Kedua: "Mengembangkan usaha pariwisata yang memiliki daya saing" dengan: 1. Tujuan:
Meningkatkan pengembangan daya tarik wisata, usaha jasa dan sarana pariwisata yang memenuhi standarisasi kelayekan usaha pariwisata sesuai dengan trend/minat wisatawan. Sasaran :
Meningkatnya kualitas usaha pariwisata.
Strategi :
1. Meningkatkan sosialisasi pedoman, standar, prosedur dan kriteria di bidang pariwisata sesuai dengan trend pasar wisata global.
2. Melakukan pengembangan kepariwisataan dan kebudayaan berdasarkan trend pasar wisata global dengan tetap berdasarkan pada nilai budaya lokal.
3. Mengoptimalkan implementasi pedoman, standar, prosedur dan kriteria di bidang pariwisata dalam mengatasi situasi keamanan global yang tidak menentu.
4. Meningkatkan kemampuan dan kreatifitas masyarakat untuk mengembangkan potensi pariwisata dan budaya dalam mengantisipasi krisis ekonomi yang berkepanjangan
Kebijakan :
Peningkatan Pemasaran dan Usaha Pariwisata
III. Misi Ketiga: "Meningkatkan pemberdayaan masyarakat di bidang kebudayaan dan pariwisata" dengan:
Tujuan:
Meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat, dalam mengembangkan kekayaan dan keragaman budaya serta potensi daya tarik wisata lainnya.
Sasaran :
Meningkatnya peran serta masyarakat desa dan organisasi pemberdayaan masyarakat desa dalam pengembangan kebudayaan dan pariwisata.
Strategi :
1. Meningkatkan kemampuan dan kreaktifitas masyarakat untuk mengembangkan potensi pariwisata dan budaya dalam mengantisipasi krisis ekonomi yang berkepanjangan.
2. Mengoptimalkan fasilitasi pengelolaan kebudayaan dan daya tarik wisata dalam mengantisipasi kerusakan berbagai daya tarik wisata
Kebijakan :
Peningkatan partisipasi masyarakat dalam menumbuh kembangkan
budaya lokal untuk mendukung pariwisata.
IV. Misi Keempat "Meningkatkan pelayanan publik yang cepat dan tepat di bidang kebudayaan dan pariwisata". dengan:
Tujuan:
Meningkatkan pelayanan publik yang profesional, transparan dan dapat dipertanggungjawabkan dengan didukung oleh aparatur yang profesional dan kompetitif.
Sasaran:
Meningkatnya kapasitas seluruh elemen organisasi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata.
Strategi :
1. Meningkatkan sosialisasi pedoman, standar, prosedur dan kriteria di bidang pariwisata sesuai dengan trend pasar wisata globat.
2. Mengoptimalkan implementasi pedoman, standar, prosedur dan kriteria di bidang pariwisata dalam mengatasi situasi keamanan global yang tidak menentu.
3. Meningkatkan kualitas aparatur Dinas Kebudayaan din Pariwisata dalam memfasilitasi pengelolaan daya tarik wisata untuk mengatasi kerusakannya.
Kebijakan :
Peningkatan Pelayanan Publik.
Sumber: (http://portal.endekab.go.id/pemerintah/executif/dinas/kebudayaan-dan-pariwisata-.html?start=1)
Tulisan ke-7 Softskill Bahasa Indonesia 2
Nama: Cahyadi Surya Graha
NPM: 21110500
Kelas: 3KB02
PELANGGARAN HAM BERAT YANG DILAKUKAN OLEH OKNUM TNI
Contoh pelanggaran Ham berat di Indonesia yang pertama dilakukan oleh oknum TNI. Sebagaimana yang kita ketahui TNI atau Tentara Republik Indonesia sejatinya bertugas untuk menjaga keutuhan negara dari serangan pihak luar yang mencoba merusak dan menghancurkan keutuhan negara, tetapi pada masa kekuasaan Presiden Soeharto,TNI beralih fungsi sebagai alat untuk memperkuat kekuasaan. Banyak kasus tindakan kriminal, penculikan dan pembunuhan kepada orang-orang yang menentang pemerintah.
PELANGGARAN HAM BERAT DI PROPINSI MALUKU
Maluku berdarah atau Ambon berdarah, adalah sebutan untuk pelanggaran HAM berat yang terjadi di salah satu propinsi di wilayah timur Indonesia. Dimana pada saat itu terjadi kerusuhan yang dilakukan oleh suku agama satu kepada suku dan agama lainnya tepat sebelum perayaan Hari Raya Idul Fitri 1419H. Serangan itu telah banyak mengakibatkan banyak jatuh korban dan hak asasi mereka ternodai.
Tercatat lebih kurang sekitar 8 ribu orang meninggal dunia termasuk penduduk tak berdosa menjadi korbannya, hampir 4 ribu orang mengalami luka berat, ribuan pemukiman warga, kantor, pasar, sekolah, dan fasilitas umum lainnya dihancurkan. Akibat kejadian tersebut sekitar 692 ribu jiwa mengungsi ke tempat yang aman untuk menghindari serangan mendadak dari pertikaian itu.
PELANGGARAN HAM BERAT PADA PERISTIWA G30S PKI
Seperti yang banyak diceritakan pada pelajaran sejarah, peritiwa G30S PKI adalah peristiwa dimana beberapa jenderal dan perwira TNI menjadi sasaran penculikan dan pembunuhan secara sadis pada malam 30 september sampai 1 oktober tahun 1965. Dalam catatan sejarah, pelaku dari peritiwa G 30 S PKI adalah para anggota PKI (Partai Komunis Indonesia).
Ketika itu para jenderal dan perwira TNI dibunuh dan disiksa secara sadis, kecuali AH. Nasution saja yang berhasil meloloskan diri, tetapi naas yang menjadi korban adalah seorang anak yang tak lain adalah putrinya sendiri. Nama anak AH Nasution yang tertembak saat peristiwa G30S PKI adalah Ade Irma Suryani Nasution termasuk sang ajudan bernama Lettu Pierre Tendean.
Itulah secuil contoh pelanggaran HAM berat di Indonesia yang bisa diuraikan disini dari beberapa pelanggaran HAM berat lainnya yang luput dari pengetahuan kita. Apapun itu, kita sebagai manusia yang berakal dan beragama hendaknya saling menghormati atas perbedaan. Karena perbedaanlah yang membuat hidup lebih indah.
demokrasi yg pernah berlaku di indonesia (dari awal kemerdekaan)
demokrasi yg pernah berlaku di indonesia dari awal kemerdekaan
Pengertian Demokrasi
Istilah Demokrasi berasal dari bahasa Yunani, yang terdiri atas dua perkataan, yaitu demos,yang berati rakyat, dan cratein yang berarti pemerintah.
A. Macam-Macam Demokrasi:
1. Demokrasi Sederhana (terdapat di desa).
2. Demokrasi Barat (kontinen dan Amerika, terdapat di barat).
3. Demokrasi Kapitalis.
4. Demokrasi Timur (Negara sosialis seperti Unisoviet, cina, Korut).
5. Demokrasi Tengah (dianut saat Jerman masa Hitler Dan Itali Masa Mussolini).
6. Demokrasi Parlementer adalah suatu demokrasi yang menempatkan kedudukan badan legislatif lebih tinggi dari pada badan eksekutif.
7. Demokrasi sistem pemisahan kekuasaan.
8. Demokrasi sistem referendum adalah pengawasan dilakukan oleh rakyat dengan cara referendum.
B. pelaksanaan demokrasi pada masa revolusi ( 1945 - 1950 ).
Tahun 1945 - 1950, Indonesia masih berjuang menghadapi Belanda yang ingin kembali ke Indonesia. Pada saat itu pelaksanaan demokrasi belum berjalan dengan baik. Hal itu disebabkan oleh masih adanya revolusi fisik. Pada awal kemerdekaan masih terdapat sentralisasi kekuasaan hal itu terlihat Pasal 4 Aturan Peralihan UUD 1945 yang berbnyi sebelum MPR, DPR dan DPA dibentuk menurut UUD ini segala kekuasaan dijalankan oleh Presiden denan dibantu oleh KNIP. Untuk menghindari kesan bahwa negara Indonesia adalah negara yang absolut pemerintah mengeluarkan :
Maklumat Wakil Presiden No. X tanggal 16 Oktober 1945, KNIP berubah menjadi lembaga legislatif.
Maklumat Pemerintah tanggal 3 Nopember 1945 tentang Pembentukan Partai Politik.
Maklumat Pemerintah tanggal 14 Nopember 1945 tentang perubahan sistem pemerintahn presidensil menjadi parlementer.
Pelaksanaan demokrasi pada masa Orde Lama
a. Masa demokrasi Liberal 1950 - 1959
Masa demokrasi liberal yang parlementer presiden sebagai lambang atau berkedudukan sebagai Kepala Negara bukan sebagai kepala eksekutif. Masa demokrasi ini peranan parlemen, akuntabilitas politik sangat tinggi dan berkembangnya partai-partai politik.
Namun demikian praktik demokrasi pada masa ini dinilai gagal disebabkan :
Dominannya partai politik
Landasan sosial ekonomi yang masih lemah
Tidak mampunya konstituante bersidang untuk mengganti UUDS 1950 atas dasar kegagalan itu maka presiden mengeluarkan Dekrit presiden :
Bubarkan konstituante
Kembali ke UUD 1945 tidak berlaku UUD S 1950
Pembentukan MPRS dan DPAS
b. Masa demokrasi Terpimpin 1959 - 1966
Pengertian demokrasi terpimpin menurut Tap MPRS No. VII/MPRS/1965 adalah kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan yang berintikan musyawarah untuk mufakat secara gotong royong diantara semua kekuatan nasional yang progresif revolusioner dengan berporoskan nasakom dengan ciri:
1. Dominasi Presiden
2. Terbatasnya peran partai politik
3. Berkembangnya pengaruh PKI
Penyimpangan masa demokrasi terpimpin antara lain:
1. Mengaburnya sistem kepartaian, pemimpin partai banyak yang dipenjarakan
2. Peranan Parlemen lembah bahkan akhirnya dibubarkan oleh presiden dan presiden membentuk DPRGR
3. Jaminan HAM lemah
4.Terjadi sentralisasi kekuasaan
5.Terbatasnya peranan pers
Akhirnya terjadi peristiwa pemberontakan G 30 September 1965 oleh PKI.
3. Pelaksanaan demokrasi Orde Baru 1966 - 1998
Pelaksanaan demokrasi orde baru ditandai dengan keluarnya Surat Perintah 11 Maret 1966, Orde Baru bertekad akan melaksanakan Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekwen. Awal Orde baru memberi harapan baru pada rakyat pembangunan disegala bidang melalui Pelita I, II, III, IV, V dan pada masa orde baru berhasil menyelenggarakan Pemilihan Umum tahun 1971, 1977, 1982, 1987, 1992, dan 1997.
Namun demikian perjalanan demokrasi pada masa orde baru ini dianggap gagal sebab:
1. Rotasi kekuasaan eksekutif hampir dikatakan tidak ada
2. Rekrutmen politik yang tertutup
3. Pemilu yang jauh dari semangat demokratis
4. Pengakuan HAM yang terbatas
5. Tumbuhnya KKN yang merajalela
Sebab jatuhnya Orde Baru:
1. Hancurnya ekonomi nasional ( krisis ekonomi )
2. Terjadinya krisis politik
3. TNI juga tidak bersedia menjadi alat kekuasaan orba
4. Gelombang demonstrasi yang menghebat menuntut Presiden Soeharto untuk turun jadi Presiden
5. Pelaksanaan demokrasi pada masa Reformasi 1998 s/d sekarang.
Berakhirnya masa orde baru ditandai dengan penyerahan kekuasaan dari Presiden Soeharto ke Wakil Presiden BJ Habibie pada tanggal 21 Mei 1998.
Masa reformasi berusaha membangun kembali kehidupan yang demokratis antara lain:
1. Keluarnya Ketetapan MPR RI No. X/MPR/1998 tentang pokok-pokok reformasi
2. Ketetapan No. VII/MPR/1998 tentang pencabutan tap MPR tentang Referandum
3. Tap MPR RI No. XI/MPR/1998 tentang penyelenggaraan Negara yang bebas dari KKN
4. Tap MPR RI No. XIII/MPR/1998 tentang pembatasan Masa Jabatan Presiden dan Wakil Presiden RI
5. Amandemen UUD 1945 sudah sampai amandemen I, II, III, IV.
6. Kebijakan politik luar negeri sudah memihak ke RRC (Blok Timur).
Pada Masa Reformasi berhasil menyelenggarakan pemiluhan umum sudah dua kali yaitu tahun 1999 dan tahun 2004.
Sumber : http://www.mediaberita.net/2012/05/contoh-pelanggaran-ham-berat-di.html
http://nyunghadi.blogspot.com/2013/03/demokrasi-yg-pernah-berlaku-di.html
NPM: 21110500
Kelas: 3KB02
PELANGGARAN HAM BERAT YANG DILAKUKAN OLEH OKNUM TNI
Contoh pelanggaran Ham berat di Indonesia yang pertama dilakukan oleh oknum TNI. Sebagaimana yang kita ketahui TNI atau Tentara Republik Indonesia sejatinya bertugas untuk menjaga keutuhan negara dari serangan pihak luar yang mencoba merusak dan menghancurkan keutuhan negara, tetapi pada masa kekuasaan Presiden Soeharto,TNI beralih fungsi sebagai alat untuk memperkuat kekuasaan. Banyak kasus tindakan kriminal, penculikan dan pembunuhan kepada orang-orang yang menentang pemerintah.
PELANGGARAN HAM BERAT DI PROPINSI MALUKU
Maluku berdarah atau Ambon berdarah, adalah sebutan untuk pelanggaran HAM berat yang terjadi di salah satu propinsi di wilayah timur Indonesia. Dimana pada saat itu terjadi kerusuhan yang dilakukan oleh suku agama satu kepada suku dan agama lainnya tepat sebelum perayaan Hari Raya Idul Fitri 1419H. Serangan itu telah banyak mengakibatkan banyak jatuh korban dan hak asasi mereka ternodai.
Tercatat lebih kurang sekitar 8 ribu orang meninggal dunia termasuk penduduk tak berdosa menjadi korbannya, hampir 4 ribu orang mengalami luka berat, ribuan pemukiman warga, kantor, pasar, sekolah, dan fasilitas umum lainnya dihancurkan. Akibat kejadian tersebut sekitar 692 ribu jiwa mengungsi ke tempat yang aman untuk menghindari serangan mendadak dari pertikaian itu.
PELANGGARAN HAM BERAT PADA PERISTIWA G30S PKI
Seperti yang banyak diceritakan pada pelajaran sejarah, peritiwa G30S PKI adalah peristiwa dimana beberapa jenderal dan perwira TNI menjadi sasaran penculikan dan pembunuhan secara sadis pada malam 30 september sampai 1 oktober tahun 1965. Dalam catatan sejarah, pelaku dari peritiwa G 30 S PKI adalah para anggota PKI (Partai Komunis Indonesia).
Ketika itu para jenderal dan perwira TNI dibunuh dan disiksa secara sadis, kecuali AH. Nasution saja yang berhasil meloloskan diri, tetapi naas yang menjadi korban adalah seorang anak yang tak lain adalah putrinya sendiri. Nama anak AH Nasution yang tertembak saat peristiwa G30S PKI adalah Ade Irma Suryani Nasution termasuk sang ajudan bernama Lettu Pierre Tendean.
Itulah secuil contoh pelanggaran HAM berat di Indonesia yang bisa diuraikan disini dari beberapa pelanggaran HAM berat lainnya yang luput dari pengetahuan kita. Apapun itu, kita sebagai manusia yang berakal dan beragama hendaknya saling menghormati atas perbedaan. Karena perbedaanlah yang membuat hidup lebih indah.
demokrasi yg pernah berlaku di indonesia (dari awal kemerdekaan)
demokrasi yg pernah berlaku di indonesia dari awal kemerdekaan
Pengertian Demokrasi
Istilah Demokrasi berasal dari bahasa Yunani, yang terdiri atas dua perkataan, yaitu demos,yang berati rakyat, dan cratein yang berarti pemerintah.
A. Macam-Macam Demokrasi:
1. Demokrasi Sederhana (terdapat di desa).
2. Demokrasi Barat (kontinen dan Amerika, terdapat di barat).
3. Demokrasi Kapitalis.
4. Demokrasi Timur (Negara sosialis seperti Unisoviet, cina, Korut).
5. Demokrasi Tengah (dianut saat Jerman masa Hitler Dan Itali Masa Mussolini).
6. Demokrasi Parlementer adalah suatu demokrasi yang menempatkan kedudukan badan legislatif lebih tinggi dari pada badan eksekutif.
7. Demokrasi sistem pemisahan kekuasaan.
8. Demokrasi sistem referendum adalah pengawasan dilakukan oleh rakyat dengan cara referendum.
B. pelaksanaan demokrasi pada masa revolusi ( 1945 - 1950 ).
Tahun 1945 - 1950, Indonesia masih berjuang menghadapi Belanda yang ingin kembali ke Indonesia. Pada saat itu pelaksanaan demokrasi belum berjalan dengan baik. Hal itu disebabkan oleh masih adanya revolusi fisik. Pada awal kemerdekaan masih terdapat sentralisasi kekuasaan hal itu terlihat Pasal 4 Aturan Peralihan UUD 1945 yang berbnyi sebelum MPR, DPR dan DPA dibentuk menurut UUD ini segala kekuasaan dijalankan oleh Presiden denan dibantu oleh KNIP. Untuk menghindari kesan bahwa negara Indonesia adalah negara yang absolut pemerintah mengeluarkan :
Maklumat Wakil Presiden No. X tanggal 16 Oktober 1945, KNIP berubah menjadi lembaga legislatif.
Maklumat Pemerintah tanggal 3 Nopember 1945 tentang Pembentukan Partai Politik.
Maklumat Pemerintah tanggal 14 Nopember 1945 tentang perubahan sistem pemerintahn presidensil menjadi parlementer.
Pelaksanaan demokrasi pada masa Orde Lama
a. Masa demokrasi Liberal 1950 - 1959
Masa demokrasi liberal yang parlementer presiden sebagai lambang atau berkedudukan sebagai Kepala Negara bukan sebagai kepala eksekutif. Masa demokrasi ini peranan parlemen, akuntabilitas politik sangat tinggi dan berkembangnya partai-partai politik.
Namun demikian praktik demokrasi pada masa ini dinilai gagal disebabkan :
Dominannya partai politik
Landasan sosial ekonomi yang masih lemah
Tidak mampunya konstituante bersidang untuk mengganti UUDS 1950 atas dasar kegagalan itu maka presiden mengeluarkan Dekrit presiden :
Bubarkan konstituante
Kembali ke UUD 1945 tidak berlaku UUD S 1950
Pembentukan MPRS dan DPAS
b. Masa demokrasi Terpimpin 1959 - 1966
Pengertian demokrasi terpimpin menurut Tap MPRS No. VII/MPRS/1965 adalah kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan yang berintikan musyawarah untuk mufakat secara gotong royong diantara semua kekuatan nasional yang progresif revolusioner dengan berporoskan nasakom dengan ciri:
1. Dominasi Presiden
2. Terbatasnya peran partai politik
3. Berkembangnya pengaruh PKI
Penyimpangan masa demokrasi terpimpin antara lain:
1. Mengaburnya sistem kepartaian, pemimpin partai banyak yang dipenjarakan
2. Peranan Parlemen lembah bahkan akhirnya dibubarkan oleh presiden dan presiden membentuk DPRGR
3. Jaminan HAM lemah
4.Terjadi sentralisasi kekuasaan
5.Terbatasnya peranan pers
Akhirnya terjadi peristiwa pemberontakan G 30 September 1965 oleh PKI.
3. Pelaksanaan demokrasi Orde Baru 1966 - 1998
Pelaksanaan demokrasi orde baru ditandai dengan keluarnya Surat Perintah 11 Maret 1966, Orde Baru bertekad akan melaksanakan Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekwen. Awal Orde baru memberi harapan baru pada rakyat pembangunan disegala bidang melalui Pelita I, II, III, IV, V dan pada masa orde baru berhasil menyelenggarakan Pemilihan Umum tahun 1971, 1977, 1982, 1987, 1992, dan 1997.
Namun demikian perjalanan demokrasi pada masa orde baru ini dianggap gagal sebab:
1. Rotasi kekuasaan eksekutif hampir dikatakan tidak ada
2. Rekrutmen politik yang tertutup
3. Pemilu yang jauh dari semangat demokratis
4. Pengakuan HAM yang terbatas
5. Tumbuhnya KKN yang merajalela
Sebab jatuhnya Orde Baru:
1. Hancurnya ekonomi nasional ( krisis ekonomi )
2. Terjadinya krisis politik
3. TNI juga tidak bersedia menjadi alat kekuasaan orba
4. Gelombang demonstrasi yang menghebat menuntut Presiden Soeharto untuk turun jadi Presiden
5. Pelaksanaan demokrasi pada masa Reformasi 1998 s/d sekarang.
Berakhirnya masa orde baru ditandai dengan penyerahan kekuasaan dari Presiden Soeharto ke Wakil Presiden BJ Habibie pada tanggal 21 Mei 1998.
Masa reformasi berusaha membangun kembali kehidupan yang demokratis antara lain:
1. Keluarnya Ketetapan MPR RI No. X/MPR/1998 tentang pokok-pokok reformasi
2. Ketetapan No. VII/MPR/1998 tentang pencabutan tap MPR tentang Referandum
3. Tap MPR RI No. XI/MPR/1998 tentang penyelenggaraan Negara yang bebas dari KKN
4. Tap MPR RI No. XIII/MPR/1998 tentang pembatasan Masa Jabatan Presiden dan Wakil Presiden RI
5. Amandemen UUD 1945 sudah sampai amandemen I, II, III, IV.
6. Kebijakan politik luar negeri sudah memihak ke RRC (Blok Timur).
Pada Masa Reformasi berhasil menyelenggarakan pemiluhan umum sudah dua kali yaitu tahun 1999 dan tahun 2004.
Sumber : http://www.mediaberita.net/2012/05/contoh-pelanggaran-ham-berat-di.html
http://nyunghadi.blogspot.com/2013/03/demokrasi-yg-pernah-berlaku-di.html
Tulisan ke-6 Softskill Bahasa Indonesia 2
Nama: Cahyadi Surya Graha
NPM: 21110500
Kelas: 3KB02
1. IMPLEMENTASI WAWASAN NUSANTARA
Wawasan Nusantara sebagai Pancaran Falsafah Pancasila Falsafah Pancasila diyakini sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia yang sesuai dengan aspirasinya. Konsep wawasan nusantara berpangkalan dasar Ketuhanan YME sebagai sila pertama Pancasila yang kemudian melahirkan hakikat misi manusia Indonesia yang menjabarkan sila-sila berikutnya. Wawasan nusantara sebagai aktualisasi falsafah Pancasila menjadi landasan dan pedoman bagi pengelolaan kelangsungan hidup bangsa Idonesia.
1. Pengertian Wawasan Nusantara
Pengertian Wawasan Nusantara berdasarkan Tap MPR Tahun 1993 dan 1998,
Wawasan Nusantara merupakan wawasan nasional yang bersumber pada Pancasila dan berdasarkan UUD 1945 yaitu : cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam meyelenggarakan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Pengertian Wawasan Nusantara Menurut Kelompok Kerja Wawasan Nusantara Untuk Diusulkan Menjadi Tap MPR Yang Dibuat Lemhanas Tahun 1999.
Wawasan Nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya yang serba beragam dan bernilai strategis dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam meyelenggarakan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara untuk mencapai tujuan nasional.
2. Ajaran Dasar Wawasan Nusantara.
Pengertian Wawasan Nusantara dalam Geopolitik Indonesia adalah:
• Cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya yang serba beragam dan bernilai strategis dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan wilayah dengan tetap menghargai dan menghormati kebinekaan dalam setiap kehidupan nasional untuk mencapai tujuan nasional.
3. Hakikat Wawasan Nusantara.
Hakikat Wawasan Nusantara adalah:
Keutuhan Nusantara atau Nasional, dalam pengertian : Cara pandang yang utuh menyeluruh dalam lingkup nusantara dan demi kepentingan nasional.
Ini berarti, setiap warga bangsa dan aparat negara, harus berfikir, bersikap dan bertindak secara utuh menyeluruh dalam lingkup dan demi kepentingan bangsa dan negara Indonesia.
4. Wawasan Nusantara dalam Pembangunan Nasional
a. Perwujudan kedaulatan nusantara sebagai satu kesatuan politik.
b. Perwujudan kedaulatan nusantara sebagai satu kesatuan ekonomi.
c. Perwujudan kedaulatan nusantara sebagai satu kesatuan sosial budaya.
d. Perwujudan kedaulatan nusantara sebagai satu kesatuan pertahanan keamanan.
5. Penerapan Wawasan Nusantara
a. Salah satu manfaat paling nyata dari penerapan wawasan nusantara, khususnya di bidang wilayah, adalah diterima konsepsi Nusantara di forum internasional, sehingga terjaminlah integritas wilayah teritorial bangsa Indonesia.
b. Pertambahan luas wilayah sebagai ruang hidup tersebut menghasilkan sumber daya alam yang cukup besar untuk kesejahteraan bangsa Indonesia.
c. Pertambahan luas wilayah tersebut dapat diterima oleh dunia international termasuk negara-negara tetangga.
d. Penerapan Wawasan nusantara dalam pembangunan negara di berbagai bidang tampak pada berbagai proyek pembangunan sarana dan prasarana komunikasi dan transportasi.
e. Penerapan di bidang sosial budaya terlihat pada kebijakan untuk menjadikan bangsa Indonesia yang satu tetap merasa sebangsa, setanah air, senasib sepenanggungan dengan asas Pancasila.
f. Penerapan wawasan nusantara di bidang Pertahanan Keamanan terlihat pada kesiapsiagaan dan kewaspadaan seluruh rakyat melalui Sistem Pertahanan Keamanan Rakyat Semesta untuk menghadapi berbagai ancaman bangsa dan negara.
2. TANTANGAN IMPLEMENTASI WAWASAN NUSANTARA
Dewasa ini kita menyaksikan bahwa kehidupan individu dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara sedang mengalami perubahan. Dan kita juga menyadari bahwa faktor utama yang mendorong terjadinya proses perubahan tersebut adalah nilai-nilai kehidupan baru yang di bawa oleh negara maju dengan kekuatan penetrasi globalnya. Apabila kita menengok sejarah kehidupan manusia dan alam semesta, perubahan dalam kehidupan itu adalah suatu hal yang wajar, alamiah.
Dalam dunia ini, yang abadi dan kekal itu adalah perubahan. Berkaitan dengan wawasan nusantara yang syarat dengan nilai-nilai budaya bangsa Indonesia dan di bentuk dalam proses panjang sejarah perjuangan bangsa, apakah wawasan bangsa Indonesia tentang persatuan dan kesatuan itu akan terhanyut tanpa bekas atau akan tetap kokoh dan mampu bertahan dalam terpaan nilai global yang menantang Wawasan Persatuan bangsa. Tantangan itu antara lain adalah pemberdayaan rakyat yang optimal, dunia yang tanpa batas, era baru kapitalisme, dan kesadaran warga negara.
Aspek Politik
Satu kesatuan politik, dalam arti satu UUD dan politik pelaksanaannya serta satu ideologi dan identitas nasional.
Perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan politik, yang
meliputi:
a. Kebulatan wilayah dengan segala isinya merupakan modal dan milik
bersama bangsa Indonesia
b. Keanekaragaman suku, budaya, dan bahasa daerah, serta agama yang
dianutnya tetap dalam kesatuan bangsa Indonesia
c. Secara psikologis, bangsa Indonesia merasa satu persaudaraan, senasib
dan seperjuangan, sebangsa dan setanah air dalam mencapai cita-cita
bangsa.
d. Pancasila merupakan dasar falsafah dan ideology yang dapat
mempersatukan bangsa Indonesia menuju tercapainya suatu cita-cita
nasional.
Aspek Ekonomi
Satu kesatuan ekonomi dengan berdasarkan atas asas usaha bersama dan asas kekeluargaan dalam satu sistem ekonomi kerakyatan.
Perwujkudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan ekonomi yang
meliputi;
a. Kekayaan di wilayah nusantara secara potensial dan efektif menjadi
modal dan milik bersama bangsa Indonesia untuk memenuhi kebutuhan
pembangunan bangsa secara merata.
b. Tingkat perkembangan ekonomi harus seimbang dan serasi diseluruh
daerah dalam wilayah Indonesia.
c. Kehidupan perekonomian di seluruh wilayah nusantara diselenggarakan sebagai usaha bersama dengan asas kekeluargaan dalam system ekonomi kerakyatan untuk sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat.
Aspek Ideologi
Secara ideologis-konstitusional, bangsa Indonesia berdasarkan pada nilainilai Pancasila dan UUD 1945, yang secara subtantif (isinya), dapat memberi arah pandang kemajemukan bangsa Indonesia pada prinsip persatuan dan kesatuan bangsa.
Aspek Pertahanan Keamanan
Wawasan Nasional bangsa Indonesia adalah Wawasan Nusantara yang merupakan pedoman bagi proses pembangunan nasional menuju tujuan nasional. Sedangkan ketahanan nasional merupakan kondisi yang harus diwujudkan agar proses pencapaian tujuan nasional tersebut dapat berjalan dengan sukses. Oleh karena itu diperlukan suatu konsepsi Ketahanan Nasional yang sesuai dengan karakteristik bangsa Indonesia. Dan dapat dikatakan bahwa Wawasan Nusantara dan ketahanan nasional merupakan dua konsepsi dasar yang saling mendukung sebagai pedoman bagi penyelenggaraan kehidupan barbangsa dan bernegara agar tetap jaya dan berkembang seterusnya.
Aspek Sosial Budaya
Untuk mempercepat tercapainya tujuan wawasan Nusantara, disamping implementasi seperti yang telah disebutkan diatas, perlu juga dilakukan pemasyarakatan materi Wawasan Nusantara kepada seluruh masyarakat Indonesia. Pemasyarakatan Wawasan Nusantara tersebut dapat dilakukan dengan cara berikut
1. Menurut sifat atau cara penyampaian, yang dapat dilaksanakan sebagai berikut:
a. Langsung yang terdiri dari ceramah, diskusi, dialog, tatap muka
b. Tidak langsung, yang terdiri dari media elektronik dan media cetak
Menurut metode penyampaian yang berupa :
a. Keteladanan. Melalui metode penularan keteladanan dalam sikap perilaku kehidupan sehari-hari kepada lingkungannya serutama dengan memberikan contoh-contoh berpikir, bersikap dan bertindak mementingkan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau golongan sehingga timbul semangat kebangsaan yang selalu cinta tanah air.
b. Edukasi, yakni melalui metode pendekatan formal dan informal. Pendidikan formal ini dimulai dari tingkat taman kanak-kanak sampai perguruan tinggi, pendidikan karier di semua strata dan bidang profesi, penataran, kursus dan sebagainya. Sedangkan pendidikan non-formal dapat dilaksanakan di lingkungan keluarga, pemukiman, pekerjaan, dan organisasi kemasyarakatan.
c. Komunikasi. Tujuan yang ingin dicapai dari sosialisasi wawasan nusantara melalui metode komunikasi adalah tercapainya hubungan komunikatif secara baik yang akan mampu menciptakn iklim saling menghargai, menghormati, mawas diri, dan tenggang rasa sehingga terciptanya kesatuan bahasa dan tujuan tentang wawasan nusantara.
d. Integrasi.tujuan yang ingin dicapai dari pemasyarakatan/sosialisasi wawasan nusantara melalui metode ini adalah terjalinnya pemahaman tentang wawasan nusantara akan membatasi sumber konflik di dalam tubuh bangsa Indonesia baik pada saat ini maupun di masa mendatang dan akan memantapkan kesadaran untuk mengutamakan kepentingan nasional dan cita-cita tujuan nasional.
Dalam melaksanakan pemasyarakatan, lingkup materi wawasan nusantara yang disampaikan hendaknya disesuaikan dengan tingkat, jenis, serta lingkungan pendidikan agar materi yang disampaikan tersebut dapat mengerti dan dipahami.
http://anditanurul.wordpress.com/2011/03/23/implementasi-dan-tantangan-implementasi-wawasan-nusantara/
NPM: 21110500
Kelas: 3KB02
1. IMPLEMENTASI WAWASAN NUSANTARA
Wawasan Nusantara sebagai Pancaran Falsafah Pancasila Falsafah Pancasila diyakini sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia yang sesuai dengan aspirasinya. Konsep wawasan nusantara berpangkalan dasar Ketuhanan YME sebagai sila pertama Pancasila yang kemudian melahirkan hakikat misi manusia Indonesia yang menjabarkan sila-sila berikutnya. Wawasan nusantara sebagai aktualisasi falsafah Pancasila menjadi landasan dan pedoman bagi pengelolaan kelangsungan hidup bangsa Idonesia.
1. Pengertian Wawasan Nusantara
Pengertian Wawasan Nusantara berdasarkan Tap MPR Tahun 1993 dan 1998,
Wawasan Nusantara merupakan wawasan nasional yang bersumber pada Pancasila dan berdasarkan UUD 1945 yaitu : cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam meyelenggarakan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Pengertian Wawasan Nusantara Menurut Kelompok Kerja Wawasan Nusantara Untuk Diusulkan Menjadi Tap MPR Yang Dibuat Lemhanas Tahun 1999.
Wawasan Nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya yang serba beragam dan bernilai strategis dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam meyelenggarakan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara untuk mencapai tujuan nasional.
2. Ajaran Dasar Wawasan Nusantara.
Pengertian Wawasan Nusantara dalam Geopolitik Indonesia adalah:
• Cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya yang serba beragam dan bernilai strategis dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan wilayah dengan tetap menghargai dan menghormati kebinekaan dalam setiap kehidupan nasional untuk mencapai tujuan nasional.
3. Hakikat Wawasan Nusantara.
Hakikat Wawasan Nusantara adalah:
Keutuhan Nusantara atau Nasional, dalam pengertian : Cara pandang yang utuh menyeluruh dalam lingkup nusantara dan demi kepentingan nasional.
Ini berarti, setiap warga bangsa dan aparat negara, harus berfikir, bersikap dan bertindak secara utuh menyeluruh dalam lingkup dan demi kepentingan bangsa dan negara Indonesia.
4. Wawasan Nusantara dalam Pembangunan Nasional
a. Perwujudan kedaulatan nusantara sebagai satu kesatuan politik.
b. Perwujudan kedaulatan nusantara sebagai satu kesatuan ekonomi.
c. Perwujudan kedaulatan nusantara sebagai satu kesatuan sosial budaya.
d. Perwujudan kedaulatan nusantara sebagai satu kesatuan pertahanan keamanan.
5. Penerapan Wawasan Nusantara
a. Salah satu manfaat paling nyata dari penerapan wawasan nusantara, khususnya di bidang wilayah, adalah diterima konsepsi Nusantara di forum internasional, sehingga terjaminlah integritas wilayah teritorial bangsa Indonesia.
b. Pertambahan luas wilayah sebagai ruang hidup tersebut menghasilkan sumber daya alam yang cukup besar untuk kesejahteraan bangsa Indonesia.
c. Pertambahan luas wilayah tersebut dapat diterima oleh dunia international termasuk negara-negara tetangga.
d. Penerapan Wawasan nusantara dalam pembangunan negara di berbagai bidang tampak pada berbagai proyek pembangunan sarana dan prasarana komunikasi dan transportasi.
e. Penerapan di bidang sosial budaya terlihat pada kebijakan untuk menjadikan bangsa Indonesia yang satu tetap merasa sebangsa, setanah air, senasib sepenanggungan dengan asas Pancasila.
f. Penerapan wawasan nusantara di bidang Pertahanan Keamanan terlihat pada kesiapsiagaan dan kewaspadaan seluruh rakyat melalui Sistem Pertahanan Keamanan Rakyat Semesta untuk menghadapi berbagai ancaman bangsa dan negara.
2. TANTANGAN IMPLEMENTASI WAWASAN NUSANTARA
Dewasa ini kita menyaksikan bahwa kehidupan individu dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara sedang mengalami perubahan. Dan kita juga menyadari bahwa faktor utama yang mendorong terjadinya proses perubahan tersebut adalah nilai-nilai kehidupan baru yang di bawa oleh negara maju dengan kekuatan penetrasi globalnya. Apabila kita menengok sejarah kehidupan manusia dan alam semesta, perubahan dalam kehidupan itu adalah suatu hal yang wajar, alamiah.
Dalam dunia ini, yang abadi dan kekal itu adalah perubahan. Berkaitan dengan wawasan nusantara yang syarat dengan nilai-nilai budaya bangsa Indonesia dan di bentuk dalam proses panjang sejarah perjuangan bangsa, apakah wawasan bangsa Indonesia tentang persatuan dan kesatuan itu akan terhanyut tanpa bekas atau akan tetap kokoh dan mampu bertahan dalam terpaan nilai global yang menantang Wawasan Persatuan bangsa. Tantangan itu antara lain adalah pemberdayaan rakyat yang optimal, dunia yang tanpa batas, era baru kapitalisme, dan kesadaran warga negara.
Aspek Politik
Satu kesatuan politik, dalam arti satu UUD dan politik pelaksanaannya serta satu ideologi dan identitas nasional.
Perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan politik, yang
meliputi:
a. Kebulatan wilayah dengan segala isinya merupakan modal dan milik
bersama bangsa Indonesia
b. Keanekaragaman suku, budaya, dan bahasa daerah, serta agama yang
dianutnya tetap dalam kesatuan bangsa Indonesia
c. Secara psikologis, bangsa Indonesia merasa satu persaudaraan, senasib
dan seperjuangan, sebangsa dan setanah air dalam mencapai cita-cita
bangsa.
d. Pancasila merupakan dasar falsafah dan ideology yang dapat
mempersatukan bangsa Indonesia menuju tercapainya suatu cita-cita
nasional.
Aspek Ekonomi
Satu kesatuan ekonomi dengan berdasarkan atas asas usaha bersama dan asas kekeluargaan dalam satu sistem ekonomi kerakyatan.
Perwujkudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan ekonomi yang
meliputi;
a. Kekayaan di wilayah nusantara secara potensial dan efektif menjadi
modal dan milik bersama bangsa Indonesia untuk memenuhi kebutuhan
pembangunan bangsa secara merata.
b. Tingkat perkembangan ekonomi harus seimbang dan serasi diseluruh
daerah dalam wilayah Indonesia.
c. Kehidupan perekonomian di seluruh wilayah nusantara diselenggarakan sebagai usaha bersama dengan asas kekeluargaan dalam system ekonomi kerakyatan untuk sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat.
Aspek Ideologi
Secara ideologis-konstitusional, bangsa Indonesia berdasarkan pada nilainilai Pancasila dan UUD 1945, yang secara subtantif (isinya), dapat memberi arah pandang kemajemukan bangsa Indonesia pada prinsip persatuan dan kesatuan bangsa.
Aspek Pertahanan Keamanan
Wawasan Nasional bangsa Indonesia adalah Wawasan Nusantara yang merupakan pedoman bagi proses pembangunan nasional menuju tujuan nasional. Sedangkan ketahanan nasional merupakan kondisi yang harus diwujudkan agar proses pencapaian tujuan nasional tersebut dapat berjalan dengan sukses. Oleh karena itu diperlukan suatu konsepsi Ketahanan Nasional yang sesuai dengan karakteristik bangsa Indonesia. Dan dapat dikatakan bahwa Wawasan Nusantara dan ketahanan nasional merupakan dua konsepsi dasar yang saling mendukung sebagai pedoman bagi penyelenggaraan kehidupan barbangsa dan bernegara agar tetap jaya dan berkembang seterusnya.
Aspek Sosial Budaya
Untuk mempercepat tercapainya tujuan wawasan Nusantara, disamping implementasi seperti yang telah disebutkan diatas, perlu juga dilakukan pemasyarakatan materi Wawasan Nusantara kepada seluruh masyarakat Indonesia. Pemasyarakatan Wawasan Nusantara tersebut dapat dilakukan dengan cara berikut
1. Menurut sifat atau cara penyampaian, yang dapat dilaksanakan sebagai berikut:
a. Langsung yang terdiri dari ceramah, diskusi, dialog, tatap muka
b. Tidak langsung, yang terdiri dari media elektronik dan media cetak
Menurut metode penyampaian yang berupa :
a. Keteladanan. Melalui metode penularan keteladanan dalam sikap perilaku kehidupan sehari-hari kepada lingkungannya serutama dengan memberikan contoh-contoh berpikir, bersikap dan bertindak mementingkan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau golongan sehingga timbul semangat kebangsaan yang selalu cinta tanah air.
b. Edukasi, yakni melalui metode pendekatan formal dan informal. Pendidikan formal ini dimulai dari tingkat taman kanak-kanak sampai perguruan tinggi, pendidikan karier di semua strata dan bidang profesi, penataran, kursus dan sebagainya. Sedangkan pendidikan non-formal dapat dilaksanakan di lingkungan keluarga, pemukiman, pekerjaan, dan organisasi kemasyarakatan.
c. Komunikasi. Tujuan yang ingin dicapai dari sosialisasi wawasan nusantara melalui metode komunikasi adalah tercapainya hubungan komunikatif secara baik yang akan mampu menciptakn iklim saling menghargai, menghormati, mawas diri, dan tenggang rasa sehingga terciptanya kesatuan bahasa dan tujuan tentang wawasan nusantara.
d. Integrasi.tujuan yang ingin dicapai dari pemasyarakatan/sosialisasi wawasan nusantara melalui metode ini adalah terjalinnya pemahaman tentang wawasan nusantara akan membatasi sumber konflik di dalam tubuh bangsa Indonesia baik pada saat ini maupun di masa mendatang dan akan memantapkan kesadaran untuk mengutamakan kepentingan nasional dan cita-cita tujuan nasional.
Dalam melaksanakan pemasyarakatan, lingkup materi wawasan nusantara yang disampaikan hendaknya disesuaikan dengan tingkat, jenis, serta lingkungan pendidikan agar materi yang disampaikan tersebut dapat mengerti dan dipahami.
http://anditanurul.wordpress.com/2011/03/23/implementasi-dan-tantangan-implementasi-wawasan-nusantara/
Selasa, 25 Juni 2013
Tulisan ke-5 Softskill Bahasa Indonesia 2
Nama: Cahyadi Surya Graha
NPM: 21110500
Kelas: 3KB02
Aktifitas “ngegame” yang terkadang sulit untuk di “Pause” menjadikan kebanyakan dari penggila game untuk mengkonsumsi apa saja yang pening cepat dan cukup untuk mengganjal perut. Tanpa sama sekali memperdulikan kandungan dari apa yang di konsumsi tersebut, betul?
Nah sepertinya sudah saatnya kita lebih “Aware” terhadap efek dari kandungan dalam makanan yang kita konsumsi. Selain jangka panjang, ternyata ada yang memberi efek jangka pendek.
1.Roti Tawar
NPM: 21110500
Kelas: 3KB02
10 Makanan yang Tidak Sehat Untuk "Gamers"
Aktifitas “ngegame” yang terkadang sulit untuk di “Pause” menjadikan kebanyakan dari penggila game untuk mengkonsumsi apa saja yang pening cepat dan cukup untuk mengganjal perut. Tanpa sama sekali memperdulikan kandungan dari apa yang di konsumsi tersebut, betul?
Nah sepertinya sudah saatnya kita lebih “Aware” terhadap efek dari kandungan dalam makanan yang kita konsumsi. Selain jangka panjang, ternyata ada yang memberi efek jangka pendek.
1.Roti Tawar
Roti putih mengandung tepung halus, yang diputihkan dengan klorin dan diobati dengan bromida. Proses ini mengupas hampir semua nutrisi dan serat dari tepung, menyebabkan tubuh Anda untuk tidak tahu bagaimana untuk mencernanya. Ini adalah alasan utama yang sering membuat roti tawar disebut “makanan kosong” karena hanya berisi pati, yang akan tubuh Anda rubah menjadi gula dan lemak.Roti putih mengandung tepung halus, yang diputihkan dengan klorin dan diobati dengan bromida. Proses ini mengupas hampir semua nutrisi dan serat dari tepung, menyebabkan tubuh Anda untuk tidak tahu bagaimana untuk mencernanya. Ini adalah alasan utama yang sering membuat roti tawar disebut “makanan kosong” karena hanya berisi pati, yang akan tubuh Anda rubah menjadi gula dan lemak.
2.Makanan Beku
Banyak pembuat makanan beku mengatakan bahwasannya produk mereka baik untuk Anda karena mereka telah membatasi porsi dan mengklaim produknya memiliki kandungan lemak lebih rendah dibandingkan makanan normal. Masalahnya adalah bahwa sebagian besar lemak yang terkenal lezat diganti dengan hal-hal lain yang sama buruknya atau seringkali lebih buruk untuk tubuh Anda, seperti gula dan terutama garam. Ditambah lagi, iklan tentang daging dengan kadar rendah lemak sangat menipu. Jika makan siang hanya menyumbang 250 kalori dan lima gram lemak jenuh, maka rasio lemak terhadap makanan masih sangat tinggi.
3.Sosis dan Daging Olahan Lainnya
Sosis, dan produk makanan dari daging olahan lain (nugget, hot dog dll) seringkali dikaitkan dengan kanker, migrain, kolesterol tinggi, dan tekanan darah tinggi karena nitrat berbahaya yang dikandungnya. Mereka juga sangat tinggi lemak jenuh yang dapat menyebabkan serangan jantung. Sesekali boleh, tapi jangan jadikan jenis makanan ini penghuni freezer anda.
4.Jus Buah Rasa
Ide di balik jus buah jenis ini memang baik, karena dalam teori hanya berisi buah dan susu rendah lemak. Masalahnya adalah bahwa sebagian besar tempat-tempat yang melayani minuman ini menawarkan ukuran yang sangat besar dan mereka menggabungkan bahan-bahan yang sehat dengan es krim, gula, dan barang-barang berkalori tinggi lainnya. Akan lebih baik jika membuatnya sendiri di rumah dengan beberapa buah organik segar dan sedikit yogurt tawar tanpa lemak.
5.Selai Kacang Rendah Lemak
Banyak orang berpikir tentang mengurangi makanan berlemak sangat baik untuk kesehatan dan membual kepada orang lain yang makan secara serabutan agar berhati-hati. Kenyataannya adalah bahwa yang berdiet seringkali lebih buruk kondisi kesehatannya. Contohnya mereka yang memilih selai kacang lemak rendah lemak, secara teori mereka harus mengganti lemak tersebut dari makanan lain, parahnya, malah salah mengambil makanan pengganti yang banyak mengandung gula dimana dalam tubuh akan berubah menjadi lemak pula. Lemak dan protein dalam selai kacang jika di konsumsi secara teratur sebenarnya sangat baik untuk Anda, jadi tetaplah dengan hal yang nyata.
6.Minuman Berenergi
Minuman energi dipasarkan sebagai minuman sehat yang diperkaya dengan vitamin dan mineral. Memang benar bahwa banyak dari mereka mengandung vitamin tambahan seperti B6 dan B12, tetapi tubuh tidak memproses vitamin difortifikasi dengan cara yang sama itu tidak yang alami. Masalah lain dengan minuman ini adalah bahwa mereka memiliki kadar gula yang sangat tinggi, seringnya melebihi soda atau sepotong kue. Sekaleng Red Bull berisi 26 gram gula, yang ternyata lebih banyak daripada Coke atau Pepsi.
7.Mentega
Mentega sebenarnya tidak seburuk yang Anda lihat dalam pemberitaan media. Lemak jenuh sebenarnya diperlukan untuk fungsi tubuh yang sehat, terutama moderasi. Beda dengan Margarin yang merupakan hidrogenasi minyak nabati atau minyak hewani yang sebenarnya banyak digunakan sebagai bahan dalam produks-produk makanan. Tetapi proses pencampuran dan pengolahan yangterkadang mencambur tambahan bahan lain seperti pengembang menjadikannya sesuatu yang sangat buruk bagi Anda dan harus dihindari jika mungkin. Jika Anda ingin menghindari lemak hewan sepenuhnya, memasaklah dengan minyak zaitun.
Tulisan ke-4 Softskill Bahasa Indonesia 2
Nama: Cahyadi Surya Graha
NPM: 21110500
Kelas: 3KB02
Penyakit kulit menular atau yang biasanya disebut PANU memang sudah tidak asing lagi di telinga kita. Penyakit yang biasanya timbul di kulit ini menyebabkan rasa gatal, tidak enak dilihat mata dan malu. Panu atau nama latinnya Malassezia furfur ini bisa hinggap di bagian kulit manapun tanpa terkecuali, penyakit kulit ini sebangsa dengan jamur-jamur kulit lainnya.
Akibat dari mandi yang tidak teratur dan pemakaian handuk untuk mandi yang digunakan bersama-sama, maka secara otomatis dapat terjangkit penyakit kulit ini. Penyakit kulit ini atau panu menyebabkan depigmentasi kulit (perubahan pigmen kulit), sehingga kulit yang terkena umumnya, warna dari jamur itu berbeda dari kulit yang terinfeksi. Misal kulit orang yang sawo matang jika terkena panu akan timbul bercak putih yang berbeda dari warna kulitnya.
Misal, Mr.C sering melupakan mandi dan bersih-bersih diri maka ia dapat terjangkit penyakit kulit itu, dan Mr.Aceng yang sudah terjangkit penyakit ini sering bertukar handuk dengan teman satu kosnya Mr.Brew otomatis Mr.Brew lambat laun akan terjangkit penyakit kulit ini (panu).
NPM: 21110500
Kelas: 3KB02
PENYAKIT KULIT MENULAR (PANU)
Penyakit kulit menular atau yang biasanya disebut PANU memang sudah tidak asing lagi di telinga kita. Penyakit yang biasanya timbul di kulit ini menyebabkan rasa gatal, tidak enak dilihat mata dan malu. Panu atau nama latinnya Malassezia furfur ini bisa hinggap di bagian kulit manapun tanpa terkecuali, penyakit kulit ini sebangsa dengan jamur-jamur kulit lainnya.
Akibat dari mandi yang tidak teratur dan pemakaian handuk untuk mandi yang digunakan bersama-sama, maka secara otomatis dapat terjangkit penyakit kulit ini. Penyakit kulit ini atau panu menyebabkan depigmentasi kulit (perubahan pigmen kulit), sehingga kulit yang terkena umumnya, warna dari jamur itu berbeda dari kulit yang terinfeksi. Misal kulit orang yang sawo matang jika terkena panu akan timbul bercak putih yang berbeda dari warna kulitnya.
Misal, Mr.C sering melupakan mandi dan bersih-bersih diri maka ia dapat terjangkit penyakit kulit itu, dan Mr.Aceng yang sudah terjangkit penyakit ini sering bertukar handuk dengan teman satu kosnya Mr.Brew otomatis Mr.Brew lambat laun akan terjangkit penyakit kulit ini (panu).
Tulisan ke-3 Softskill Bahasa Indonesia 2
Nama: Cahyadi Surya Graha
NPM: 21110500
Kelas: 3KB02
Sesuai dengan judulnya, Sistematika Menulis yang Ilmiah tetapi Ringan. Disini kita akan membahas bagaimana membuat tulisan yang walaupun bukan bersifat ilmiah tetapi tata letak dan sistematikanya ilmiah. Dalam membuat sebuah tulisan apapun jenisnya, secara ilmiah sebuah tulisan tersebut memiliki struktur atau sistematika. Berikut sistematika penulisan yang ilmiah.
Dalam seni tulis menulis, penulisan memiliki 3 (tiga) struktur yang umum diketahui dan digunakan dalam penulisan bersifat apapun. Yaitu :
Pertama, Pendahuluan / Permasalahan. Di setiap penulisan, tentunya kita sebagai penulis akan memaparkan pendahuluan/permasalahan alasan mengapa kita menulis suatu tulisan atau karya. Di bagian ini kita dapat menjelaskan tujuan kita membuat suatu tulisan dan alasan mengapa kita mengangkat topik sehingga terciptanya suatu tulisan tersebut.
Kedua, Isi. Di bagian ini, kita menulis isi atau pokok yang ingin kita sampaikan atau kita tulis serta menyertakan bukti-bukti atau evidence agar menguatkan tulisan kita. Dalam menulis, tidak hanya sekedar menulis apa yang ingin penulis tulis, tetapi dengan menyertakan evidence (bukti) sebuah karya atau tulisan dapat berdiri kokoh tanpa ada yang meragukan kebenaran dari tulisan tersebut.
Ketiga, Penutup. Pada bagian ini kita dapat menyertakan Simpulan, Saran, dan Rekomendasi dari Isi yang kita paparkan atau kita tulis. Contoh Rekomendasi : Tulisan ini tidak sempurna, oleh karena itu diharapkan pada para pembaca untuk menyampaikan hal-hal yang berbau masukan terhadap tulisan ini.
Jadi, dalam menulis apapun jenisnya, kita bisa tetap menulis dengan ilmiah tetapi ringan asalkan kita tahu struktur-struktur umum penulisannya.
NPM: 21110500
Kelas: 3KB02
Sistematika Menulis yang Ilmiah tetapi Ringan
Sesuai dengan judulnya, Sistematika Menulis yang Ilmiah tetapi Ringan. Disini kita akan membahas bagaimana membuat tulisan yang walaupun bukan bersifat ilmiah tetapi tata letak dan sistematikanya ilmiah. Dalam membuat sebuah tulisan apapun jenisnya, secara ilmiah sebuah tulisan tersebut memiliki struktur atau sistematika. Berikut sistematika penulisan yang ilmiah.
Dalam seni tulis menulis, penulisan memiliki 3 (tiga) struktur yang umum diketahui dan digunakan dalam penulisan bersifat apapun. Yaitu :
- Pendahuluan / Permasalahan
- Isi
- Penutup
Pertama, Pendahuluan / Permasalahan. Di setiap penulisan, tentunya kita sebagai penulis akan memaparkan pendahuluan/permasalahan alasan mengapa kita menulis suatu tulisan atau karya. Di bagian ini kita dapat menjelaskan tujuan kita membuat suatu tulisan dan alasan mengapa kita mengangkat topik sehingga terciptanya suatu tulisan tersebut.
Kedua, Isi. Di bagian ini, kita menulis isi atau pokok yang ingin kita sampaikan atau kita tulis serta menyertakan bukti-bukti atau evidence agar menguatkan tulisan kita. Dalam menulis, tidak hanya sekedar menulis apa yang ingin penulis tulis, tetapi dengan menyertakan evidence (bukti) sebuah karya atau tulisan dapat berdiri kokoh tanpa ada yang meragukan kebenaran dari tulisan tersebut.
Ketiga, Penutup. Pada bagian ini kita dapat menyertakan Simpulan, Saran, dan Rekomendasi dari Isi yang kita paparkan atau kita tulis. Contoh Rekomendasi : Tulisan ini tidak sempurna, oleh karena itu diharapkan pada para pembaca untuk menyampaikan hal-hal yang berbau masukan terhadap tulisan ini.
Jadi, dalam menulis apapun jenisnya, kita bisa tetap menulis dengan ilmiah tetapi ringan asalkan kita tahu struktur-struktur umum penulisannya.
Langganan:
Postingan (Atom)